PURBALINGGA – Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi SE BEcon MM kumpulkan para kepala Puskesmas se-Purbalingga, Senin (21/2) di Ruang Rapat Bupati. Pertemuan ini ditujukan untuk menyamakan persepsi dalam penanganan Covid-19 dan penurunan status level PPKM.
Kepala Dinas Kesehatan Purbalingga dr Jusi Febrianto MPH menyebutkan dari berbagai indikator penyebab utama Kabupaten Purbalingga saat ini berada pada status PPKM level 3 yakni angka testing yang masih rendah. Pada transisi komunitas, Purbalingga berada pada ‘Tingkat 2’, demikian vaksinasi juga dalam taraf ‘memadai’ akan tetapi kapasitas respon yakni ; testing, tracing masih dalam taraf ‘terbatas’.
“Positivity Rate Purbalingga saat ini 25,77% (per minggu). Ini akan semakin rendah jika testing kita banyak. Kabupaten Cilacap bisa level 2 lebih bagus dari kita (Purbalingga) karena testingnya bagus (positivity rate 12% per minggu) padahal jumlah kasusnya 46,07% (per 100.000 penduduk per minggu) lebih besar daripada Purbalingga yang baru 33,42% (per 100.000 penduduk per minggu),” paparnya.
Ia menambahkan, sesuai dengan Instruksi Menteri Dalam Negeri, Kabupaten Purbalingga memiliki target testing sebanyak 9513 orang dalam seminggu. Namun saat ini baru testing sebanyak 1234 orang dalam seminggu terakhir.
Disamping masalah testing, dr Jusi juga mengungkap adanya tracing yang masih rendah yaitu baru 4,11 rasio kontak erat per kasus. Lebih detail, kontak erat dari kasus konfirmasi Kabupaten Purbalingga baru mencapai angka 5,29 (7 DMA) dan persentase kasus yang dilacak baru 16,67%.
Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi SE BEcon MM mengungkapkan, terkait rendahnya testing perlu dilakukan peningkatan. Sasaran testing salah satunya menyasar pada warga yang tidak menggunakan masker.
“Masing-masing Satgas Covid-19 tingkat kecamatan diwajibkan melakukan operasi yustisi. Bagi masyarakat yang tidak menggunakan masker bisa dilakukan tes antigen di tempat,” kata Bupati
Disamping itu dalam hal testing Bupati juga meminta ada evaluasi pembelajaran tatap muka (PTM), yaitu dilakukan testing antigen secara random sampling terhadap pelajar. Dengan demikian, kombinasi tes antigen bagi para pelanggar prokes dan sampling pelajar peserta PTM diharapkan dapat mengejar ketertinggalan target jumlah testing sekaligus menurunkan positivity rate.
Terkait dengan tracing, Bupati meminta Dinas Kesehatan bisa menyajikan data yang lebih lengkap. Terutama data riwayat mereka yang terkonfirmasi, sehingga akan ditemukan mereka berasal dari klaster apa. Dengan dengan ditemukan klasternya maka akan lebih mempermudah dalam hal tracing.
“Termasuk akan lebih mudah dalam hal pengambilan kebijakan. Sehingga kebijakan yang kita ambil tentu based on data,” katanya.
Seperti yang diketahui, kasus aktif konfirmasi positif Covid-19 Kabupaten Purbalingga per 19 Februari 2022 terdapat 350 kasus. Sebanyak 57 diantaranya dirawat di Rumah Sakit dan 299 diantaranya dalam Isolasi Mandiri. Bupati meminta agar para Kepala Puskesmas lebih disiplin dalam memperbarui data kasus, terutama untuk mereka yang sudah selesai isolasi mandiri harus segera dihapus dari daftar. (Gn/Humas)