Jajaran Kepolisian Republik Indonesia (Polri) utamanya di wilayah hukum Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Tengah, siap menjamin keamanan pelaksanaan pemilu legislatif (Pileg) yang akan digelar 9 April mendatang. Hal itu ditegaskan Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Dwi Priyatno saat kunjungan kerja di Markas Polres Purbalingga, Kamis (27/2) siang.
“Kita bekerjasama dengan KPU untuk pengamanan seluruh proses penyelenggaraan pileg. Kita cek seluruh polres seperti apa kesiapannya,” kata Kapolda Dwi Priyatno kepada wartawan usai apel kesiapan jajaran Polres Purbalingga di Mapolres setempat.
Kunjungan Kapolda di Purbalingga, diterima Kapolres AKBP I Ketut Suwitra Adnyana dan Bupati Sukento Rido Marhaendrianto. Tiba di Mapolres, Kapolda langsung memimpin apel kesiapan pemilu dan pengecekan perlengkapan pengamanan yang dimiliki jajaran Polres Purbalingga.
Pengamanan pemilu, kata Dwi Priyatno, tidak hanya saat penyelenggaraan pemungutan suara di Tempat Pemungutan Suara (TPS). Termasuk semua tahapan dalam pemilu dari kampanye hingga pencoblosan. Dalam proses itu, lanjut Kapolda, ada kegiatan yang dilakukan KPU terkait logistik. Karena itu, saat ini, pihaknya telah menempatkan sejumlah polisi untuk berjaga di kantor KPU. Tak hanya itu, proses pengiriman logistic dari Solo ke Purbalingga juga dikawal polisi.
Sebagai langkah antisipasi, Kapolda juga menginstruksikan kepada seluruh Kapolres untuk memasang “closed circuit television” atau CCTV di gudang penyimpanan logistik pemilu. “Saya imbau kepada kapolres untuk memasangnya (CCTV). Di Purbalingga sudah dipasang,” katanya.
Pemasangan CCTV tersebut, kata Kapolda, diharapkan lebih mudah dikontrol sebagai antisipasi bila terjadinya kecurangan atau kerawanan seperti pencurian surat suara atau logistik yang lain.
“Di kantor KPU sini, kita juga menempatkan sebanyak 4 hingga 5 petugas untuk mengamankan logistik pemilu. Selain Satpam dan petugas piket, ada tambahan pengamanan polisi. Saya kira itu sudah cukup menjamin keamanan di sana,” ujarnya.
Kepada para anggota polisi, Kapolda meminta agar memahami betul setiap tahapan pemilu. Bila ada gangguan, secepatnya membuat langkah-langkah untuk menjaga keamanan ketertiban masyarakat (kamtibmas).
“Keamanan dititik beratkan terhadap pelayanan masyarakat. Jika ada pelanggaran pemilu, kordinasikan dengan panwas. Jika ada tindak pidana umum penganiayaan jangan ragu lakukan tindakan kepolisian,” tegasnya.
Dibagian lain Kapolda menjelaskan, di Jawa Tengah ada sekitar 77.693 tempat pemungutan suara (TPS). Sebanyak 75 ribu TPS berada di tempat aman, sisanya dikategorikan berada di wilayah rawan 1 dan 2. Kategori ini berdasarkan daerah geografis yakni jauhnya lokasi TPS. Untuk itu, pihaknya akan menempatkan pihak kepolisian di TPS tergolong Rawan 1 dan 2 tersebut.
“Semua wilayah ada TPS tergolong Rawan 1 dan 2. Kalau wilayah aman polanya dua polisi dan 18 linmas akan menjaga sembilan TPS. Untuk wilayah rawan akan dijaga dua polisi dan delapan linmas menjaga empat TPS. Tapi itu bergantung letak geografisnya,” tandas Kapolda.
Sementara itu Kapolres Purbalingga AKBP I Ketut Suwitra Adnyana mengatakan, dalam pengamanan pemilu kali ini, pihaknya menerjunkan 5.600 personel gabungan. Personel gabungan tersebut berasal dari Polri, TNI, Satpol PP, Linmas dan Senkom Mitra Polri.
“Tiap tahapan pemilu pasti ada kerawanan. Jadi antisipasi sesuai dengan tahapannya. Termasuk waspada terhadap terorisme. Mereka selalu mencari semua peluang untuk membuat rasa khawatir dan ketakutan di masyarakat. Jangan sampai masyarakat bergembira pada pesta demokrasi tapi terlena,” katanya.
Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU), Sri Wahyuni menuturkan, antisipasi dalam menjaga keamanan ketertiban masyarakat (kamtibmas) sudah dilakukan jauh-jauh hari sebelum pelaksanaan pemilu. KPU sudah mempersiapkan matang-matang, melalui berbagai koordinasi dengan pihak keamanan.
“Untuk keamanan logistik, kami menyiagakan tiga satpam di kantor KPU serta bantuan dari polisi empat personel. Penjagaan terhadap gudang logistik dilakukan selama 24 jam penuh. Bahkan sesuai instruksi Kapolda, kita sudah memasang CCTV,” katanya.
Dia menjelaskan, CCTV sudah sudah terpasang di enam titik, sehingga seluruh sudut bisa diawasi. Tidak hanya itu, untuk menjaga keamanan logistik selama pendistribusian, dilakukan pengawalan baik dari satpam KPU maupun dari aparat kepolisian. Hal itu untuk memastikan logistik sampai dengan baik di masing-masing PPK dan PPS. (/Hr)