PURBALINGGA INFO, Kuota jamaah Haji Purbalingga tahun 2018 mengalami pengurangan dari tahun sebelumnya. Dari semula sebanyak 813 jama’ah untuk tahun 2017 menjadi 560 jama’ah yakni berkurang 253 jama’ah.
Pengurangan kuota jama’ah menurut Kasi Penyelenggaraan Haji dan Umroh Kantor Kementrian Agama Purbalingga, Ratmono disebabkan sudah dikembalikan lagi di kuota normal. Kalau tahun lalu ada penambahan karena belum normal kuotanya, salah satunya pengaruh pembangunan infrastruktur masjidil haram yang belum selesai.
“ Saat ini pemotretan paspor sudah tuntas yang dilaksanakan kantor kementrian agama (Kemenag) Purbalingga. Hal ini berkat kerjasama antara Kemenag dengan Pemkab Purbalingga, sehingga proses pemotretan tidak di Kantor Imigrasi Cilacap namun di Kantor Kemenag,” katanya saat dijumpai di raung kerjanya, Sabtu (10/3).
Ratmono menambahkan kerjasama tersebut baru satu-satunya di eks Karsidenan Banyumas. Cilacap, Banjarnegara, Banyumas dalam pembuatan paspor masih di kantor imigrasi. Dengan adanya kerjasama tersebut membuat nilai plus tersendiri bagi Kemenag Purbalingga dalam upayanya melakukan peningkatan pelayanan haji tersebut.
Terkait dengan jadwal keberangkatan, Ratmono, belum bisa menentukan, karena masih menunggu hasil penentuan dari tingkat provinsi. Namun pemberangkatan secara nasional diperkirakan akan dimulai pada 17 Juli mendatang, untuk kloter pertama, gelombang pertama.
Sementara itu, berdasarkan data pada Kementerian Agama, pada tahun ini, sebenarnya Purbalingga memiliki kuota haji sebanyak 554 orang calhaj, dan cadangan 8 orang calhaj. Kemudian pada pelunasan tahap 2, ada 4 calhaj yang akan berangkat, kemudian terdapat 23 calhaj lanjut usia, 3 suami isteri dan seorang anak dan orang tua yang sedang mengajukan permohonan.
Ratmono, mengingatkan seluruh calon jamaah haji agar menjaga kondisi kesehatan, agar dapat berangkat sesuai jadwal yang telah ditentukan nantinya. Bagi, calon jamaah haji yang sudah terdaftar masuk pemberangkatan tahun ini, agar terus mengikuti perkembangan informasi. (PI-2)