Bupati Rekam Data Dari Bukateja
PURBALINGGA, HUMAS – Pelaksanaan program E-KTP (electronic KTP) di Purbalingga dimulai bulan ini. Rekam data dimulai pada 12 Maret di 12 kecamatan. Meliputi kecamatan Kemangkon, Kejobong, Kaligondang, Purbalingga, Kalimanah, Kutasari, Mrebet, Bojongsari, Padamara dan Pengadegan.
Disusul pada 14 Maret untuk kecamatan Bukateja dan Karangjambu, dan tanggal 15 Maret di kecamatan Karangreja, Karangmoncol, Kertanegara dan Karanganyar. Sebelumnya, dilakukan uji coba rekam data untuk perangkat desa dan warga lingkungan kantor camat mulai 10-14 Maret. 11 kecamatan melakukan uji coba pada 10 Maret. Sisanya, sebanyak 11 kecamatan beruji coba 12 – 14 Maret.
“Kita ingin proses rekam data seluruh warga Purbalingga bisa selesai pada September. Karena untuk nasional, paling lambat pada bulan Oktober,” tutur Bupati Purbalingga Drs Heru Sudjatmoko MSi, pada acara launching E-KTP, di pendopo kecamatan Bukateja, Rabu (14/3).
Usai meresmikan pelaksanaan E-KTP, Bupati Heru melakukan perekaman data secara online di ruang pelayanan E-KTP kecamatan Bukateja. Selain Bupati, sejumlah pejabat lainnya hanya bisa melakukan simulasi yakni Dandim 0702 Letkol ARM Bambang Jati Priyambodo SIp dan Kapolres AKBP Ferdi Sambo SH SIK MH.
Heru menegaskan, pihaknya akan selalu memantau proses pelaksanaan rekam data warga untuk pembuatan E-KTP tersebut. Camat dan kepala kelurahan, kepala desa serta aparat pemerintah lainnya diminta aktif mendorong warganya untuk mengikuti rekam data tersebut.
”Saya akan selalu memantau. Jadi kalau ada kecamatan yang berhasil menyelesaikan lebih dari 300 tolong sms saya. Tapi kalau ada yang kurang dari 300, camat bersangkutan patutlah bersedih,” ujar Heru lagi.
Sementara, Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dinpendukcapil) Purbalingga, Drs Sridadi MM mengungkapkan, di Purbalingga terdapat 300.385 kepala keluarga (KK) dengan wajib KTP 756.711 jiwa. Paling banyak di wilayah kecamatan Bukateja yang mencapai 58.931 jiwa, dan paling sedikit di kecamatan Karangjambu yang hanya 20.401 jiwa. “Dengan dibantu perangkat kecamatan, kelurahan dan desa, insya allah pada September tahun ini, semua warga Purbalingga sudah terekam datanya,” ujar Sridadi.
Sridadi menyebutkan, meski persiapan E-KTP telah dilakukan setahun lalu, namun masih ada kendala dalam teknisnya. Meliputi perangkat lunak (software) dan perangkat keras (hardware). Bahkan ada beberapa perangkat keras yang baru didatangkan dari pusat ternyata dalam kondisi rusak.
Pada pelaksanaan uji coba perekaman data di kecamatan Bukateja, Rabu (14/3) pagi, masih ditemui kendala tehnis yang berkaitan dengan kondisi fisik warga. Malinem (71), salah seorang warga asal Bukateja harus melakukan rekam data berulang-ulang. Proses perekaman yang mestinya berlangsung 3-5 menit, menjadi lebih lama karena komputer tidak mau menyimpan data yang direkam.
”Semua data yang direkam harus dalam kondisi baik. Indikatornya harus baik. Kendalanya pada warga usia lanjut, biasanya ada bagian-bagian obyek perekaman yang tidak memenuhi indikator. Sehingga harus diulang,” terang Sukur Diyanto Skom, pendamping teknis dari konsorsium PT. Sucofindo.
Pihaknya sudah menyiapkan sumber daya manusia (SDM) yang akan menangani persoalan teknis, terkait software dan hardware komputer yang digunakan untuk rekam data tersebut. Di kantor Dinpendukcapil terdapat satu orang koordinator, dan di setiap kecamatan terdapat dua orang teknisi.
”Hingga hari ini semua berjalan lancar. Di Bukateja hingga pukul 10.35 WIB, sudah merekam data 422 jiwa. Data yang telah dikirim ke Jakarta 441. Total rekam se-kabupaten hingga Selasa (13/3) sore mencapai 6.707 jiwa,” pungkasnya. (Humas/Hr)