PURBALINGGA, INFO- Berbagai cara dilakukan untuk menyampaikan informasi atau sosialisasi kepada masyarakat, salah satunya yang dilaksanakan oleh Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Purbalingga dengan menggelar pertunjukan wayang kulit yang dibawakan dalang Kukuh Bayu Aji dan putranya Bima Setyo Aji di lapangan Desa Losari, Kamis malam (07/12) dengan lakon Pandawa syukur.
Selain untuk sosialisasi stop narkoba kepada masyarakat, tentunya kegiatan ini dalam upaya pelestarian budaya serta menumbuhkan kecintaan pada kekayaan bangsa terutama kepada kaum muda yang saat ini harus segera disadarkan bahwa mereka akan bertanggungjawab kelak terhadap utuhnya Negara Kesatuan Republik Indonesia.
“Kami prihatin, kaum muda sekarang ini lupa, bahwa mereka Indonesia, tapi cenderung berbudaya yang tidak sesuai dengan ajaran leluhurnya, seperti pepatah kali ilang kedhunge, pasar ilang kumandange, wong jowo ilang jawane,” demikian disampaikan Kepala BNN Purbalingga, Istantiyono, S.Sos. saat memberikan sambutannya dengan menggunakan bahasa jawa yang luwes.
Termasuk makin maraknya peredaran narkoba saat ini, membuktikan bahwa kaum muda telah terkikis rasa cinta kepada tanah air, karena secara tidak langsung, kaum muda telah menjadi budak budaya buruk yang akan merenggut ketahanan dirinya. Apabila kaum mudanya telah rusak, maka dengan mudahnya masa depan suatu bangsa akan hancur.
“Maka menjadi kewajiban kita bersama, sebagai orangtua untuk selalu berusaha menjaga putra-putrinya, menjaga generasi mudanya untuk tidak tertarik apalagi menjadi pengguna narkoba dan hilang unggah-ungguh-nya kepada yang lebih tua,” kata Istantiyono.
Bupati Purbalingga, H. Tasdi SH. MM. yang hadir bersama Ketua DPRD Tongat SH.MM., unsur Forkopimda dan sejumlah pimpinan OPD, mengapresiasi pagelaran wayang kulit dari BNN Purbalingga sekaligus kembali menegaskan komitmennya mengembangkan kecamatan Rembang menjadi kota terpadu. Mulai dengan pembangunan kawasan perkantoran pemerintahan kecamatan Rembang yang dipindahkan tepat di depan monument tempat lahir Jenderal Soedirman, pembangunan jembatan pelebaran dan juga pembenahan/perbaikan jalan raya di Rembang.
“Saya mengapresiasi sosialisasi BNN dengan menggelar pertunjukan wayang kulit, dan melalui kesempatan ini saya sampaikan kepada masyarakat Rembang untuk bersama-sama pemerintah mengupayakan pencegahan dan pemberantasan narkoba utamanya di Kecamatan Rembang jangan sampai merusak generasi muda kita, dan saya berharap, pembangunan di Kecamatan rembang ini mendapat sengkuyung seluruh masyarakat untuk tercapainya kemajuan di tanah kelahiran jenderal besar Soedirman,” kata Bupati Tasdi.
Terkait upaya pelestarian budaya, Bupati Tasdi menyampaikan bahwa Pemkab Purbalingga telah mengganggarkan dan akan merealisasikan pada tahun anggaran 2018 yaitu untuk pengadaan 1 unit gamelan untuk tiap kecamatan, dan juga menggelar pertunjukan wayang kulit minimal 1 kali dalam 1 bulan. Sebelum pertunjukan wayang kulit dimulai, Bupati Tasdi berkenan menyerahkan tokoh wayang Puntadewa dan Kresna kepada dalang Kukuh Bayu Aji dan Bima Setyo Aji . (PI-5)