PURBALINGGA – Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi SE BEcon MM menyemangati 285 peserta Workshop Gerakan Literasi Muhammadiyah Berkemajuan untuk meningkatkan budaya literasinya, Sabtu (30/11) di Aula PGRI Purbalingga. Sebab, menurut Bupati literasi baik membaca maupun menulis bisa menjadi sarana dalam Syiar Islam.
“Saya dukung upaya dalam peningkatan kompetensi menulis ini, saya harap bisa meningkatkan semangat untuk hasilkan karya tulis nantinya, karena ini bagian dari syiar islam, bagian dari berdakwah, apalagi yang akan ditulis nanti tentang Sejarah Muhammadiyah di Purbalingga,” katanya.
Kepada para peserta yang sebagian besar merupakan tenaga pendidik/guru, Bupati berpesan agar budaya literasi dimulai dari mereka. Sehingga semangat yang sama akan tertular kepada siswa-siswanya.
“Saya harap semangat ini ditularkan juga ke guru yang lain, karena salah satu syarat kenaikan pangkat harus memiliki kompetensi sebagai penulis,” katanya.
Pemerintah Kabupaten Purbalingga melalui DInas Arsip dan Perpustakaan (Dinarspus) telah berupaya melaksanakan berbagai program guna meningkatkan angka literasi di Purbalingga. Diantaranya mengkampanyekan gemar baca gemar nulis seluruh tingkatan pendidikan, mengembangkan perpustakaan desa dan sekolah.
Ketua Panitia Workshop Gerakan Literasi Muhammadiyah Berkemajuan Imam Yulianto SIP, mengungkapkan kegiatan ini diinisiasi oleh Majelis Pustaka dan Informasi (MPI)PD Muhammadiyah Purbalingga bekerjasama dengan Dinarspus Purbalingga. Pada pelaksanaannya diisi oleh 3 narasumber, yakni Dr Teguh Hadi Prayitno (Ketua MPI PWM Jateng), Dra Jiah Palupi Twihantarti MM (Kepala DInarpus Purbalingga) dan Ryan Rachman (Wartawan Suara Merdeka).
“Melalui workshop ini, kami ingin para peserta bisa menjadi Humas-nya Muhammadiyah di tengah-tengah masyarakat,” katanya.
Ia menuturkan kegiatan ini guna menyemarakkan jelang Muktamar Muhammadiyah Ke-48 di Surakarta. target utama pada workshop kali ini adalah untuk mempersiapkan para penulis untuk penyusunan Buku ‘Sejarah Muhammadiyah Purbalingga’ yang akan diluncurkan pada Milad ke-107 Muhammadiyah nantinya.
Ketua Pengurus Daerah Muhammadiyah Purbalingga, Ali Sudharmo SPd mengatakan Muhammadiyah tidak sekedar memajukan Indonesia tapi juga mencerahkan semesta. “Muhammadiyah sudah harus berfikir melampaui zaman sebagaimana KH Ahmad Dahlan dulu membuat Majalah Suara Muhammadiyah agar Muhammadiyah diterima di masyarakat. Hingga saat inipun kami masih terus ber-Fastabiqul Khairat (berlomba-lomba dalam kebaikan) dengan lembaga lain maupun agama lain, khususnya dalam hal pendidikan, kesehatan maupun sosial,” ungkapnya.
ia menuturkan, Sejarah Muhammadiyah Purbalingga perlu diangkat menjadi tulisan. Sebab banyak tokoh Muhammadiyah dari Purbalingga yang memiliki kiprah di tingkat nasional. Diantaranya Abu Dardiri, Panglima Jenderal Soedirman. Serta perlu mengangkat tokoh Muhammadiyah ternama lain seperti Ir Djuanda, Kasman Singadimedja dan sebagainya. (Gn/Humas)