PURBALINGGA- Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Dinkop UKM) Kabupaten Purbalingga mengadakan lomba Makanan Inovatif yang menyajikan berbagai produk kuliner hasil karya pelaku UMKM di Kab. Purbalingga. Kegiatan yang diikuti 50 peserta perwakilan dari 18 Kecamatan, diharapkan mampu merumuskan suatu kreasi unik kuliner yang akan menjadi ikon Purbalingga.
“Saya berharap kegiatan ini mampu memunculkan produk kuliner khas yang Purbalingga banget, yang bernilai tinggi dengan mengangkat potensi bahan baku lokal Purbalingga,” demikian diungkapkan Plt. Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi, SE. B.Econ. MM. saat memberikan sambutannya di Pendopo Dipokusumo, Rabu (19/09).
Kepada pelaku UMKM, Plt. Bupati Tiwi meminta terus berlomba meningkatkan kualitas dan kuantitasnya produksinya dan perlunya perubahan mindset sehingga hasil karyanya layak dipasarkan. Berbagai masalah yang selama ini menjadi kendala diantaranya adalah permodalan dan rendahnya produktifitas, memerlukan solusi bersama antara Pemerintah dan juga para pelaku UMKM dalam melakukan berbagai upaya mengembangan produk-produk UMKM untuk semakin baik dan berdaya saing.
“Pemkab Purbalingga telah berkomitmen untuk terus mengembangkan sektor UMKM ini, karena memiliki peran yang sangat strategis dan penting dalam pembangunan nasional. Bahkan sejarah mencatat, sektor UMKM-lah yang mampu bertahan pada saat terjadi krisis moneter di tahun 1998,” kata Plt. Bupati Tiwi.
Melalui Dinkop UKM, lanjutnya, Pemkab Purbalingga telah melakukan berbagai upaya mengembangkan sektor UMKM, baik itu melalui berbagai pelatihan pengemasan (packaging) dan juga fasilitasi lainnya bagi pelaku UMKM di Purbalingga dengan harapan sektor ini mampu memberdayakan warga Purbalingga yang belum mempunyai pekerjaan untuk meng-created sesuatu yang bisa dijual dan hasilnya akan menambah pemasukan dan meningkatkan perekonomian keluarga.
Plt. Bupati Tiwi menyampaikan, sektor UMKM apabila terus dikembangkan dan diberdayakan mampu mengatasi berbagai persoalan kemiskinan dan juga pengangguran. Dari data yang diterimanya, dari tahun ketahun jumlahnya semakin bertambah. Tahun 2016 pelaku UMKM sejumlah 128 ribu dan mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 350 ribu orang atau 1/3 dari 970 ribu total penduduk Purbalingga.
“UMKM akan menjadi way out bagi permasalahan kemiskinan yang masih menempati ranking ke 4 se Jawa Tengah dan pengangguran yang tinggi yaitu sekira 4,8% dari warga Purbalingga,” katanya.
Dalam kesempatan tersebut, Plt. Bupati Tiwi juga menyampaikan, salah satu upaya pemberdayaan UMKM di tahun 2019 Pemkab Purbalingga merancang program rantang kasih untuk pengentasan kemiskinan yaitu bantuan makanan dalam rantang sehari 2 kali bagi warga dengan kriteria sebatangkara dan telah lanjut usia. Data akan diproses di seluruh Kecamatan, dan pemberian makanan sehari 2 kali adalah makanan yang memenuhi unsur kecukupan gizi, buah dan sayur. Program ini menurutnya akan meningkatkan pemberdayaan UMKM di setiap Kecamatan dan secara bergantian akan mencukupi kebutuhan makan bagi warga yang menerima bantuan rantang kasih.
“Saya minta pada para Camat untuk segera menginventarisir warganya yang berhak mendapatkan bantuan rantangkasih, selain itu juga segera mengkoordinir pelaku UMKM di wilayahnya masing-masing agar nantinya tiap bulan berganti diberdayakan,” kata Plt. Bupati Tiwi. (t/humas)