PURBALINGGA- Membludaknya peserta lomba mewarnai yang diikuti siswa siswi anak didik TK/RA/BA tingkat Kabupaten Purbalingga, membuat sejumlah peserta lomba tidak mendapatkan tempat di area pendopo dan rela berlomba di halaman pendopo Dipokusumo. Walaupun berlomba di halaman, peserta lomba yang berasal dari RA Diponegoro 1 Maribaya Kecamatan Karanganyar yakni Salma, Dzakira, Putri dan Afrin tetap semangat mewarnai bersama ribuan peserta lain yang datang dari TK/RA/BA di 18 Kecamatan.
Seperti disampaikan Ketua Panitia Penyelenggara Lomba mewarnai bagi anak didik TK/BA/RA tingkat Kabupaten Purbalingga tahun 2019 Sarjono SPd MSi, kegiatan diikuti sejumlah 1.500 peserta. Peserta adalah anak didik TK/RA/BA dari 18 Kecamatan dan masing-masing lembaga sekolah mengirimkan 4 anak didik yang sudah dapat mewarnai gambar.
“Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka memeriahkan HUT ke 74 Kemerdekaan Republik Indonesia yang dirangkaikan dengan kegiatan gerakan gemar membaca pada Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten Purbalingga untuk menanamkan giat literasi pada usia dini,” kata Sarjono di Pendopo Dipokusumo, Rabu (07/08).
Hadiah lomba lanjut Sarjono, bagi para juara akan mendapatkan hadiah berupa piala, sertifikat dan uang pembinaan. Untuk juara 1 mendapatkan uang pembinaan Rp 2.000.000.-, juara 2 Rp 1.750.000.- juara 3 Rp 1.500.000.- juara harapan 1 Rp 1.000.000.-, juara harapan II Rp 750.000.,- dan juara harapan III Rp 500.000. dengan dipotong Pph 5%.
“Lomba ini bertujuan menanamkan jiwa nasionalisme, meningkatkan kecerdasan anak, mengembangkan kemampuan motorik dan sebagai media berekspresi dan bereksplorasi dalam menciptakan generasi milenial yang berdaya saing dan berprestasi,” ujar Sarjono.
Tanamkan Gerakan Gemar Membaca Sejak Dalam Kandungan
Sementara Bupati Purbalingga yang membuka kegiatan lomba mewarnai melalui Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan (Dinarpus) Kabupaten Purbalingga Dra Jiah Palupi Twihantarti MM menyampaikan terima kasih, apresiasi serta penghargaan tinggi kepada semua pihak yang terlibat dalam suksesnya kegiatan. Dalam kesempatan tersebut, Jiah Palupi meminta kepada guru TK/RA/BA untuk mendukung gerakan gemar membaca.
Menurut Jiah Palupi, gerakan gemar membaca harus ditanamkan sejak anak masih dalam kandungan. Dahulu dengan metode memperdengarkan kepada janin musik klasik yang dapat mendukung tumbuh kembang janin menjadi cerdas. Sekarang ini dikembangkan lagi metode memperdengarkan lantunan ayat-ayat suci Al Qur’an dan juga dongeng-dongeng yang mendidik sehingga diharapkan sejak dalam kandungan, anak-anak mulai belajar. Bagi anak-anak, guru pertama sejak mereka lahir adalah keluarga yakni ibu dan bapak yang tentunya akan mulai mendidik, mengasah dan mengasuh kemampuan anak-anaknya.
“Ketika anak-anak mulai bersekolah di lembaga PAUD/TK, dalam usia golden age anak-anak kita akan sebegitu brilian, cerdas dan cepat menangkap kompetensi motorik, psikomotorik baik fifik maupun non fisik. Untuk itulah kami titip kepada para Guru TK/RA/BA agar gerakan literasi terus ditumbuh kembangkan dan di usia emas mereka betul-betul ditanamkan budaya membaca,” kata Jiah Palupi.
Selanjutnya Jiah Palupi mengatakan, gerakan literasi adalah gerakan unggulan di Kabupaten Purbalingga. Untuk itu pihaknya senantiasa berusaha melaksanakan berbagai kegiatan yang mendorong percepatan gerakan sadar literasi. Dirinya berharap, sinergitas antara Dinarpus, Pemkab Purbalingga, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan serta seluruh lembaga pendidikan yang ada di Kabupaten Purbalingga dalam upaya membudayakan gerakan gemar membaca dapat menanamkan budaya gemar membaca bahkan pada anak usia dini. “Dan pada saatnya, gemar membaca akan benar-benar menjadi budaya dan karakter khas Kabupaten Purbalingga,” kata Jiah Palupi. (t/humpro2019)