PURBALINGGA, INFO – Lukisan Menjangan karya Windiana Lilin Wardani, siswa difabel tuna rungu wicara kelas 7 Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri Purbalingga Kembaran Kulon dibeli oleh Bupati Purbalingga H. Tasdi, SH, MM seharga Rp 1,5 juta. Lukisan Juara 1 Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) tingkat Provinsi Jawa Tengah itu dipamerkan dalam tajuk Pameran Hasil karya Difabel di Pendapa Dipokusumu, usai Upacara Hari Aids dan Hari Difabel, Senin (4/12).
Selain lukisan, Bupati Tasdi juga membeli kerajinan kristik hasil karya Siti Aliatun difabel anggota Persatuan Penyandang Difabilitas Indonesia (PPDI) asal Bobotsari seharga Rp 1 juta. Termasuk kesed hasil kreasi siswa SMPLB Purba Adhi Suta serta sejumlah karya difabel lainnya.
Ketua Yayasan Pilar Purbalingga Sri Wahyuni yang menjadi salah satu penanggungjawab acara menuturkan, kegiatan Pameran Karya Difabel dimaksudkan untuk mempromosikan kreasi produk dan prestasi yang dihasilkan oleh para difabel kabupaten Purbalingga. Peserta pameran terdiri dari SLB Kembaran Kulon, SMPLB Purba Adhi Suta, Nasional Paralimpic Comite (NPC), Yayasan Pilar dan PPDI.
“Kegiatan ini juga untuk memperingati Hari Disabilitas Internasional (HDI) yang diperingati setiap tanggal 3 Desember,” katanya.
Pada kesempatan tersebut, Bupati Purbalingga terlihat berbaur untuk berbagi kegembiraan bersama para difabel yang memenuhi Pendapa Dipokususmo. Selain pameran hasil karya difabel, mereka juga unjuk kebolehan menampilkan berbagai karya seni budaya, seperti bermain musik, pantomim, tari kuda lumping dan lainnya.
“Kami menampilkan karya siswa yang memiliki prestasi seni budaya. Seperti Hana Septiana Handayani juara 1 nasional 2012 dan Anugerah Nur Wicaksono lomba nyanyi solo tingkat Provinsi Jawa Tengah,” jelas Kepala Sekolah SLB Negeri Purbalingga, Suyatno, SPd.
Dia menuturkan, SLB Negeri Purbalingga merupakan sekolah yang banyak menelorkan prestasi dari siswanya. Selain Hana Septiana dan Anugerah Nur Wicaksono, pada 2016 lalu, Rofi Teja Sukmana juga meraih juara I modeling putra. “Termasuk karya lukis Windiana Lilin Wardani yang tadi juga dibeli oleh Bapak Bupati,” katanya.
Bupati Purbalingga H. Tasdi, SH, MM menuturkan, peringatan Hari Disabilitas Internasional di Indonesia dimulai sejak 1996. Tujuannya, untuk meningkatkan kesadaran berbagai pihak terhadap hak dan problematika penyandang disabilitas. Hal ini merupakan bagian dari usaha memperjuangkan pelaksanaan penghormatan, perlindungan dan pemenuhan hak-hak penyandang disabilitas.
“Peringatan HDI 2017 ini merupakan yang pertama diselenggarakan oleh pemkab Purbalingga. Dimeriahkan dengan gelar seni dan pameran kreatifitas penyandang disabilitas,” jelasnya.
Melalui peringatan HDI 2017, diharapkan dapat mensosialisasikan dan mengimplementasikan UU Nomor 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas, sehingga penghormatan, perlindungan dan pemenuhan hak-hak disabilitas dapat terwujud dan terlaksana dengan baik di kabupaten Purbalingga.
Saat upacara Hari Aids dan HDI di halaman Pendapa Dipokusumo, Bupati juga menyerahkan medali perak kepada Agus Prayitno atlet Pra Pekan Paralimpyc Provinsi (Pra Peparprov) cabang olah raga Tenis Meja. (PI-4)