PURBALINGGA – Sebanyak 598 mahasiswa Universitas Sains Al Quran Jawa Tengah (Wonosobo) diterima oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Purbalingga untuk mulai melaksanakan Kuliah Pemberdayaan Masyarakat (KPM) di Purbalingga, Rabu (13/2) di Pendopo Dipokusumo. Mereka akan melaksanakan KPM di 50 desa, 13 kecamatan.
Plt Bupati Purbalingga yang diwakili oleh Asisten Ekonomi dan Pembangunan Sekda Purbalingga, Drs Widiono MSi menyampaikan, selain menjalankan program-program KPM, mereka juga mendapat tugas tambahan, yakni meningkatkan literasi masyarakat.
“Seluruh mahasiswa KPM Unsiq diamanati program kerja pembentukan perpustakaan bagi desa yang belum memiliki perpustakaan desa; dan peningkatan manajemen bagi desa yang telah memiliki perpustakaan desa. Masing – masing mahasiswa dan DPL (Dosen Pembimbing Lapangan) wajib membawa minimal 5 (lima) buah buku, sehingga akan terkumpul lebih dari 3.000 buku yang terbagi dalam 50 desa,” katanya.
Hal ini diperlukan mengingat sesuai dengan amanat Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) P urbalingga, bahwa target tahun 2021, di Purbalingga harus ada 239 perpustakaan desa. Berdasarkan data, sampai dengan akhir tahun 2018, baru terdapat 80 unit perpustakaan desa (baru mencapai 33.5%).
Dengan adanya mahasiswa KPM, diharapkan di desa lokasi KPM akan terdapat perpustakaan desa. Sementara bagi desa yang telah memiliki perpustakaan desa akan mendapatkan tambahan buku koleksi dan peningkatan manajemen perpustakaan.
Dalam upaya penanggulangan kemiskinan diperlukan koordinasi, sinkronisasi, harmonisasi dan integrasi berbagai program, kebijakan dan kegiatan penanggulangan kemiskinan agar pelaksanaanya dapat berjalan secara efektif dan efisien. Termasuk di dalamnya kemitraan dan sinergitas Pemda dengan perguruan tinggi, salah satunya melalui kegiatan KKN/KPM, dengan harapan program kerjanya diarahkan baik secara langsung maupun tidak langsung untuk upaya-upaya pengentasan kemiskinan.
“Di Purbalingga tahun 2018 masih terdapat 144.160 jiwa yang masih dalam garis kemiskinan,” katanya.
Meskipun telah terdapat berbagai program, Pemkab Purbalingga mengakui tidak dapat menuntaskan kemiskinan tanpa bantuan dan kontribusi dari segenap stakeholders. Oleh karena itu, pada kesempatan ini sekali lagi Pemkab Purbalingga mengucapkan terima kasih kepada Unsiq Wonosobo yang mulai berperan dalam upaya pengentasan kemiskinan warga Purbalingga melalui program KKN/KPM.
Oleh karena itu, pada kesempatan kali ini ia memberikan sejumlah pengarahan. Diantaranya program KPM diharapkan dapat disinergikan dengan program pembangunan di wilayah lokasi kpm. “Mahasiswa KPM harus mampu menciptakan program kerja yang inovatif sesuai ilmu yang diperoleh di bangku kuliah. Program benar – benar mampu menjawab permasalahan yang diperoleh dari hasil observasi dan pemetaan permasalahan desa, sehingga KPM benar – benar dibutuhkan oleh masyarakat dan dapat dipertanggungjawabkan secara empiris, akademis dan sosial,” katanya.
Ia menambahkan dalam kegiatan pembangunan di tengah masyarakat, diharapkan mahasiswa sebagai agen perubahan berperan sebagai motivator, dinamisator, inovator, dan fasilitator bagi masyarakat. Mahasiswa diharapkan dapat menerapkan prinsip : Empowering (memberdayakan masyarakat) Educating(pembelajaran pada masyarakat)dan Enlightening (pencerahan pada masyarakat).(Gn/Humas)