PURBALINGGA, INFO- Limbah Pustaka yang dikelola Roro Hendarti Desa Muntang Kecamatan Kemangkon makin dikenal luas. Hal tersebut diketahui saat tim dari TVRI (Televisi Republik) Jawa Tengah melakukan peliputan kegiatan Limbah Pustaka, Rabu (2/10/2019) di Desa Muntang Kecamatan Kemangkon.
Sejumlah orang yang tergabung dalam tim peliput TVRI Jawa Tengah melakukan pengambilan gambar dan wawancara dengan Roro Hendarti yang didampingi Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan (Dinarpus) Jiah Palupi Twihantarti, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Priyo Satmoko dan Sekcam Kemangkon Nurtedjo. Tampak pula siswa dari beberapa sekolah yang ada di sekitar Muntang.
Pengarah acara dari TVRI Jawa Tengah, Andry Handono menuturkan, tujuan dari diliputnya Limbah Pustaka adalah untuk lebih menginspirasi lagi masyarakat khususnya masyarakat Jawa Tengah sehingga perlu lebih disebarluaskan. Menurutnya, apa yang telah dilakukan Roro bersama timnya patut diikuti masyarakat lain, bukan untuk ditiru jenis kegiatannya namun semangat dan inovasi cemerlangnya.
“Saya googling, ternyata yang inspiratif munculnya adalah limbah pustaka. Kemudian kamu survey dan memang bu Roro dan timnya ini sangat menginspirasi sekali sehingga harus kita angkat,” kata Andry.
Ka Dinarpus Purbalingga Jiah Palupi Twihantarti pada kesempatan tersebut mengungkapkan, apa yang dilakukan Roro memang wajib diketahui setiap orang. Dia mampu menggerakan dan menggeliatkan semangat warga Muntang terutama dari kalangan ibu untuk melakukan sesuatu yang positif dan ikut membantu perekonomian keluarga lewat olahan sampah yang bernilai ekonomis.
“Dari bu Roro ini kita bisa mengambil sebuah pelajaran dan inspirasi kalau dia bisa menggerakan dan menggeliatkan masyarakat Muntang dengan mengolah sampah bernilai ekonomis yang juga ikut mencerdaskan warga sekitar dengan konsep perpustakaannya ini,” ujar Jiah.
Jiah menambahkan, pemberdayaan masyarakat yang dilakukan Roro ini mampu mengangkat UMKM di Muntang menjadi lebih dikenal. Dirinya berharap apa yang sedang dilakukan Roro mendapat dukungan dari berbagai pihak terutama dalam pembangunan gedung agar limbah pustaka bisa diikutkan lomba pada tingkat yang lebih tinggi seperti tingkat Provinsi dan nasional.
“Saya berharap limbah pustaka ini dapat support dari berbagai pihak seperti gedung karena inovasinya sudah sangat layak untuk lomba yang lebih bergengsi tapi memang kurang pada infrastruktur terutama gedung,” pungkasnya. (KP-4).