Daun singkong biasanya hanya kita manfaatkan sebagai sayuran. Namun di tangan kreatif pemuda asal Desa Krenceng Kecamatan Kejobong, Purbalingga, mampu dibuat cemilan Crispy Daun Singkong yang tipis, renyah,gGurih, dan enak. Adalah Toto Maryoto yang mengenalkan cemilan berbahan baku daun singkong, kepada Bupati Sukento Rido Marhaendrianto saat acara Safari Pembangunan Pedesaan di Desa Nangkod, Kejobong, Kamis (14/8) malam.
“Kita branding dengan nama Too Too Noi. Ini terinspirasi oleh makanan serupa dari Thailand yang terbuat dari rumput laut. Too Too Noi kami buat dari daun singkong yang bahannya sangat melimpah disini,” ungkap Toto disela-sela gelar produk yang juga mendapat perhatian dari Ketua Tim Penggerak PKK Purbalingga Hj Erna Sukento.
Dijelaskan Toto, berkat film Thailand yang dilihatnya, Ia lalu berusaha membuat produk serupa dengan bahan baku seadanya yang banyak dijumpai di desanya. Apalagi saat ini banyak kaum ibu yang bekerja sebagai pengupas singkong dengan penghasilan yang sangat minim.
“Hampir selama enam bulan sejak pertengahan 2013 saya melakukan berbagai uji coba. Dan bersyukur pada usai lebaran lalu, apa yang saya angankan dapat diproduksi. Mudah-mudahan ini dapat berkontribusi terhadap kemajuan kuliner di Purbalingga,” katanya bersemangat.
Saat ini, Ia bersama 9 pekerja mampu memproduksi 100 ikat daun singkong dengan harga per ikat Rp 2000. Pemilik kebun dapat mengambil daun singkong sampai 4 kali dalam sebulan. Sehingga dengan usahanya ini, diyakini dapat membantu menambah kesejahteraan masyarakat.
Selain di pasaran lokal, pemasaran Too Too Noi sudah sampai Kalimantan Selatan, Semarang, Kebumen, dan Jakarta yang sedang dalam proses negosiasi. Baru dua minggu berproduksi, ternyata produk yang dihasilkan menjadi booming. Dalam sehari, katanya, Dia mampu memproduksi 250 – 400 pcs ukuran 50 gr.
“Kami ada kendala kecepatan produksi dan belum adanya P-IRT dari Dinkes. Kita sudah mengajukan namun hingga kini belum ada survey,” jelasnya.
Kendala lainnya, lanjut Toto, menyangkut tempat produksi, alat dan tenaga yang masih sangat terbatas. Ia mengaku, kedepan ingin membuat pabrik sendiri dengan kapasitas produksi yang lebih besar.
Mendengar permasalahan yang dialami para pemuda kreatif itu, Bupati Sukento langsung memerintahkan Kepala Dinperindagkop, Agus Winarno untuk memberikan fasilitasi terhadap produk baru kuliner Purbalingga tersebut.
Bupati dan istri Hj Sukento juga mengingatkan agar produk cemilan tersebut dapat diolah secara higienis, tanpa MSG dan bahan pengawet. Sehingga produk makanan itu nantinya tidak berbahaya terhadap kesehatan masyarakat.
“Teman-teman UMKM Purbalingga rutin menggelar program Gelar Produk Lokal Purbalingga di Stadion Guntur Darjono. Silahkan bergabung,” ajak Bupati. (Hardiyanto)