PURBALINGGA, HUMAS – Ketua DPR RI Marzuki Alie meminta para guru dapat lebih professional dalam menjalankan tugas dan fungsinya sebagai pendidik. Apalagi, saat ini perhatian pemerintah terhadap kesejahteraan guru semakin meningkat. Seiring “kenikmatan” yang sudah diterima, para guru juga harus mambuktikan diri bisa menghasilkan anak didik yang berkualitas. Baik dari sisi intelektual maupun mental.
“Untuk menghasilkan anak didik yang berkualitas, harus ada kepedulian terhadap pendidikan yang lebih serius dari internal dunia pendidikan. Kalau tidak, maka aka nada generasi yang hilang,” ujar Marzuki Alie saat melakukan diskusi tentang pendidikan dengan jajaran PGRI di Pendopo Dipokusumo Purbalingga, Senin (21/11).
Kehadiran Ketua DPR RI di Purbalingga dalam rangkaian safari kunjungan kerja di Jawa Tengah bersama Ketua DPD RI sekaligus Ketua Pengurus Besar (PB) PGRI Drs Sulistyo. Rombongan Marzuki Alie telah berada di Purbalingga sejak Minggu (20/11) malam dan menginap di Owabong Cottage sebelum melakukan pertemuan dengan para guru di Purbalingga.
Marzuki sempat menyindir para guru yang sudah menerima tunjangan profesi, namun tidak memberikan upaya nyata dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Menurutnya, guna memajukan generasi bangsa yang berkualitas, maka harus disiapkan generasi dengan memberikan pendidikan yang baik sejak dini. Generasi bangsa, lanjut Marzuki juga harus dibekali dengan intelektual dan spriritual yang baik sehingga ada keseimbangan antara kecerdasan dengan budi pekerti.
“Apa yang terjadi pada saat ini merupakan buah dari proses pendidikan pada masa lalu. Sebaliknya, proses pendidikan saat ini akan menentukan bagaimana kualitas bangsa Indonesia pada kurun waktu berikutnya. Karenanya dibutuhkan guru yang professional, berkualitas dan mampu menjadi teladan bagi anak didiknya,” katanya.
Pada kesempatan yang sama, Ketua PB PGRI Sulistyo menyampaikan bahwa pemberian sertifikasi mestinya harus diimbangi dengan peningkatan kualitas dan etos kerja para guru. Karena sejatinya masih banyak persoalan yang ada di jajaran guru dan PGRI. Dia mencontohkan, masih banyaknya guru-guru non PNS, baik yang wiyata bhakti, honorer dan guru TK yang kurang mendapat perhatian pemerintah.
“Permasalahan ini, menjadi salah satu agenda politik pendidikan PGRI yang utama. Kami tengah mendesak lahirnya peraturan tentang penetapan penghasilan minimal guru, khususnya guru non PNS. Atau peraturan pemerintah tentang pegawai tidak tetap,” tandasnya.
Titip Pengembangan Bandara Wirasaba
Sementara itu, Bupati Purbalingga Drs H Heru Sudjatmoko M.Si dalam sambutannya sempat menitipkan proses pengembangan Bandara Wirasaba Purbalingga menjadi bandara komersial kepada Ketua DPR RI Marzuki Alie. Menurut Bupati, jika hanya mengandalkan dana dari daerah, maka pengembangan bandara itu tidak akan tercapai. Sebab dana yang akan tersedot sangat banyak, diluar kemampuan pemerintah daerah.
“Saya titipkan kelanjutan perubahan Bandara Wirasaba menjadi bandara komersial kepada Pak Marzuki. Saya juga meminta Pak Marzuki agar bisa mengawal proses itu. Karena keputusan terakhir ada di pusat, termasuk penganggarannya,” kata Bupati.
Dia menambahkan, keberadaan bandara komersial di Purbalingga akan meningkatkan investasi di daerah sekitar Purbalingga, seperti Banyumas, Cilacap dan Banjarnegara.
Dukungan pengembangan Bandara Wirasaba juga disampaikan Ketua DPD RI Sulistyo. Dia mengungkapkan, adanya Bandar Udara komersial di Purbalingga akan membawa kemajuan di berbagai bidang. (Humas/Hr)