PURBALINGGA_ Bupati Purbalingga kagum terhadap makanan Sega Bronjol. Makanan yang terbuat dari campuran beras dan jagung dilengkapi sambal ini dipamerkan saat Road Show Gelar Produk Unggulan UMKM se Kecamatan Mrebet di halaman kantor kecamatan setempat, Rabu (30/10). Sega Bronjol sampai saat ini masih diproduksi sebagian masyarakat Desa Sangkanayu.
Sega Bronjol merupakan makanan khas desa Sangkanayu Kecamatan Mrebet Purbalingga. Menurut pembuatnya Tri, Sega Bronjol ini dibuat ketika pada masa-masa Indonesia sulit secara ekonomi. Komoditas beras dipandang masyarakat masih mahal atau tinggi, sehingga masyarakat setempat mencampur beras dengan jagung yang dihancurkan terlebih dahulu. Beras dan jagung yang sudah dihancurkan dimasak atau dikukus secara bersamaan. “Biasanya jagungnya diremuk terlebih dahulu agar besaran butirnya menyerupai beras. Namun demikian ketika dikunyah masih terasa kasar atau mbonjol. Untuk lauknya cukup sederhana yakni sambal hijau, ikan asin dan sedikit hijauan untuk lalapan,” jelas Tri yang saat setiap hari berjualan Sega Bronjol di obyek wisata Damaran Forest.
Bupati Dyah Hayuning Pratiwi saat mengunjungi stand-stand UMKM sempat memborong sejumlah produk unggulan yang dipamerkan. Bahkan sebagian produk UMKM turut dipamerkan ketika beliau memberikan sambutan. Produk yang turut dipamerkan diantaranya kopi, gula serbuk, bantal, sega bronjol, dan wayang kulit. Tiwi mengingatkan kepada pelaku UMKM untuk mengurus ijin usaha rumahan yang dimiliki.
Dikatakan Tiwi, pemerintah saat ini sedang mendorong sektor UMKM dan membantu permasalahan yang dihadapi. Permasalahan yang sering dihadapai UMKM berupa modal usaha, disamping itu masalah pemasaran. Terkait masalah permodalan, pemerintah telah meluncurkan bantuan usaha berupa kredit modal usaha dengan nama Kredit Mawar.
Dari sisi pemasaran pemerintah Kabupaten Purbalingga juga sudah melaunching program Tuka-Tuku Purbalingga yang berarti membeli berulang-ulang. Jika produk Purbalingga ini dibeli berulang-ulang oleh konsumen, berarti produk Purbalingga memiliki kualitas yang baik. Program ini bekerjasama dengan Buka Lapak.
Sektor UMKM setiap tahun selalu mengalami peningkatan dan perkembangan yang luar biasa, karena pelaku UMKM baik di tingkat kabupaten, provinsi mapun pusat dari tahun ke tahun selalu bertambah. Sektor ini menjadi salah satu solusi dalam rangka mengentaskan kemiskinan, dan mengurani pengangguran. Karena ternyata sektor ini menyerap hampir sepertiga dari total jumlah penduduk Kabupaten Purbalingga.
Camat Mrebet Arif Handoyo mengatakan, jumlah penduduk Kecamatan Mrebet saat ini sekitar 75.000, sebagian besar petani dan buruh. Di wilayah Kecamatan Mrebet sangat sedikit masyarakatnya yang berprofesi sebagai pengusaha dan pedagang. Kegiatan roadshow UMKM ini sangat tepat karena dapat menginspirasi pelaku-pelaku usaha di Kecamatan Mrebet untuk lebih memajukan usahanya, baik dari cara memproduksi, mengemas, maupun cara memasarkan.
Usai meninjau 19 stand yang mewakili 19 desa di wilayah Kecamatan Mrebet, Tiwi berkenan memberikan bantuan kredit Mawar dari BPR Artha Perwira. Memberikan bantuan bagi tiga orang penderas nira yang mengalami jatuh dari pohon, yakni Misrun warga Sangkanayu RT 04 / RW 02, Khosyanto warga Pengalusan RT 04/RW 02 dan Sumeni Pengalusan RT 02/RW 03. Disamping itu diberikan pula bantuan sosial bagi empat orang korban kebakaran, yakni Suyud warga Mangunegara, Sofia Tangkisan, Muhyanto Cipaku dan Juki Saroyo Lambur. (u_humpro)