PURBALINGGA – Pemkab Purbalingga meraih penghargaan Abipraya Prasasya dari Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes RI). Penghargaan ini diberikan sebagai bentuk apresiasi Kemenkes RI kepada pemerintah daerah yang telah menetapkan Perda tentang Kawasan Tanpa Rokok (KTR) dan melakukan aktivasi penggunaan dashboard e-Monev KTR.
Penghargaan diserahkan oleh Wakil Menteri Kesehatan RI Dante Saksono Harbuwono kepada Wakil Bupati Purbalingga, H Sudono, Selasa (4/6/2024) di Auditorium Siwabessy, Kemenkes RI, Jakarta. Penghargaan ini juga diberikan bertepatan dengan Puncak Peringatan Hari Tanpa Tembakau Sedunia (HTTS) 2024.
“Tentunya penghargaan ini memberi motivasi kepada insan kesehatan di Kabupaten Purbalingga untuk lebih aktif lagi dalam kampanye kita berperilaku hidup sehat salah satunya tidak merokok,” kata Wabup Sudono.
Melalui penghargaan ini Wabup berharap masyarakat Purbalingga juga terus mengurangi konsumsi rokok. Sehingga masyarakat akan lebih sehat lagi
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Purbalingga, dr Jusi Febrianto mengungkapkan aturan mengenai KTR di Purbalingga telah dibuatkan Perda nya yakni Perda Kabupaten Purbalingga Nomor 10 tahun 2019.
“Disamping Perda kami juga melakukan pemantauan dalam implementasi Perda tersebut,” katanya.
Pemantauan yang dimaksud utamanya dilaksanakan di kawasan perkantoran, sekolah, fasilitas pelayanan kesehatan, dan tempat ibadah. Sehingga diharapkan di tempat tempat tersebut tidak digunakan untuk tempat merokok.
Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin dalam sambutannya mengungkapkan, aturan/regulasi/larangan rokok bukanlah alat yang powerfull dalam upaya mengurangi konsumsi rokok masyarakat. Akan tetapi yang lebih efektif adalah menciptakan sebuah gerakan.
“Instruksi itu datangnya dari sini (pemerintah) sedangkan movement itu datangnya dari mereka (masyarakat),” katanya.
Oleh karena itu, ia meminta kepada para kepala daerah untuk membuat program agar orang-orang menyadari bahwa rokok itu tidak baik. Buat paradigma kepada anak muda agar merokok adalah sesuatu yang tidak keren, tidak gaya dan old generations.
Ia mencontohkan kopi tanpa gula yang sehat seperti Americano dan Espreso menjadi sesuatu yang keren, atau menggelar Car Free Day yang membuat orang mau lari tanpa disuruh.
“Dua contoh Kopi tanpa gula dan lari tanpa disuruh itu yang saya minta semua Pemda lakukan untuk merokok,” katanya.
Untuk diketahui, penghargaan Abipraya Prasasya ini juga diberikan kepada 8 pemda lain di Indonesia, antara lain : Kota Banda Aceh (Aceh), Kabupaten Empat Lawang (Sumatera Selatan), Kabupaten Musi Rawas (Sumatera Selatan), Kabupaten Lampung Tengah (Lampung), Kabupaten Bantul (DIY), Kabupaten Madiun (Jawa Timur), dan Kabupaten Wajo (Sulawesi Selatan).
Selain Penghargaan ketegori Abipraya Prasasya, juga diserahkan penghargaan kategori Pastika Parama, Paramesti dan Satisaya. (Gn/Prokompim)