PURBALINGGA, DINKOMINFO – Sejumlah peserta upacara peringatan Hari Kartini di kabupaten Purbalingga mendapat surprise dari Bupati Purbalingga H. Tasdi, SH, MM. Saat pelaksanaan upacara yang dipusatkan di Alun Alun Purbalingga usai, Bupati mempersilahkan peserta upacara yang mengenakan pakaian dan tata rambut seperti R.A Kartini untuk maju berbaris di depan podium inspektur upacara. Tercatat ada 16 peserta dan tamu undangan yang berdandan mirip Kartini.
Diungkapkan Bupati, saat dirinya memberikan sambutan, ada foto RA Kartini di backdrop besar dibelakang peserta upacara yang seperti terus memandangi dirinya. Seketika itu, Bupati mengaku terinspirasi untuk memberikan penghargaan dan hadiah kepada peserta upacara yang masih mau repot berdandan seperti RA Kartini.
“Tolong mereka nanti dicatat dan diundang pada resepsi peringatan Hari Kartini. Saya memberikan penghargaan khusus dan sedikit pengganti uang rias,” kata Bupati Tasdi, Jumat (21/4).
Menurut Bupati, sosok RA Kartini yang menginspirasi kaum wanita Indonesia, jangan hanya dilihat dari casingnya atau pakaiannya saja, namun yang lebih penting bagaimana hatinya dan perjuangannya dalam memperjuangkan hak-hak kaum wanita. Memperingati hari Kartini, lanjut Bupati, kita harus melakukan evaluasi. RA Kartini sudah memperjuangkan kaum perempuan, hari ini kita sudah berbuat apa. Walaupun dampaknya sudah bisa dirasakan kaum perempuan, namun masih ada hal yang harus dievaluasi.
“Perempuan harus hebat, maju dan sejajar dengan kaum pria tetapi kodrat perempuan juga harus menjadi pendidik keluarga. Kaum ibu berperan menjadi pembentuk karakter anak bangsa,” katanya.
Bupati berharap perempuan kedepan harus mampu menyiapkan generasi masa depan yang akhlakul karimah. Perempuan harus berperan dalam aspek pendidikan anak, kesehatan, rohani dan karakternya. “Sehingga kedepan bangsa ini akan lahir generasi yang tidak tinggi intelektualitasnya, tetapi juga generasi yang berkarakter sehingga bangsa ini akan menjadi kuat dan beradab,” tambahnya.
Ny. Ana Bambang Sidik, salah seorang peserta dari Ikatan Istri Dokter Indonesia (IIDI) Purbalingga yang juga berdandan mirip Kartini mengaku adanya wanita-wanita hebat di masa kini tidak lepas dari perjuangan RA Kartini. “Tanpa perjuangan Kartini kita tidak bisa seperti ini,” katanya.
Menurutnya, wujud emansipasi wanita dewasa ini sudah bagus karena kaum perempuan sekarang sudah mampu sejajar dengan kaum pria. “Kita (wanita-red) tidak ingin menyamai pria tapi paling tidak punya hak yang sama dengan kaum pria. Tidak dibedakan karena gender, namun kita punya kesempatan yang sama,” jelasnya.
Sementara, Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Purbalingga Ny. Erny Widyawati Tasdi juga mengaku sosok Raden Ajeng Kartini sangat menginspirasi kaum perempuan di kabupaten Purbalingga termasuk dirinya. Saat ini, menurut Erny sudah banyak perempuan yang memiliki peran strategis seperti Megawati Soekarno Putri yang pernah menjadi orang nomor satu Indonesia (Presiden-red), kemudian Ketua KPK sekarang Basariah Panjaitan dan banyak sosok wanita yang menjadi anggota legislatif.
“Tapi menjadi wanita hebat seperti itu harus tidak melupakan kodratnya sebagai wanita, istri dan ibu bagi putra putrinya. Seorang wanita harus menjadi teladan bagi anak dan keluarganya,” katanya.
Meski perjuangan RA Kartini memberikan ruang emansipasi wanita, namun Erny yang juga istri Bupati Purbalingga ini berpesan agar para wanita harus tetap mampu menjunjung tinggi martabat sebagai wanita. (Hr/tfq)