PURBALINGGA, HUMAS – Maraknya beberapa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) memproduksi mobil sendiri, membawa berkah bagi Muhajirin (54), pengusaha knalpot warga Dusun Peniron, Desa Galuh, Kecamatan Kecamatan Bojongsari, Purbalingga (Jateng). Muhajirin memasok 35 set knalpot bagi produsen mobil merek Tawon yang dirakit oleh pelajar SMK Rangkasbitung, Provinsi Banten.

“Sebenarnya, pihak SMK Rangkasbitung memesan 300 set knalpot untuk mobil nasional merek Tawon. Saya kirimkan 35 set dulu sesuai uang muka yang mereka bayarkan,” kata Muhajirin di rumahnya yang juga bengkel tempat usahanya, Minggu (15/1/2012).

Di Purbalingga, yang dikenal sebagai sentra industri knalpot dengan pusatnya di Dukuh Sayangan, Kelurahan Purbalingga Lor terdapat puluhan perajin knalpot, dengan bahan baku drum bekas.Selain di Sayangan, sentra knalpot Purbalingga kini mulai menyebar di wilayah Desa Galuh Kecamatan Bojongsari, Desa Gemuruh Kecamatan Padamara, dan Desa Babakan, Kecamatan Kalimanah.

Muhajirin yang juga pemilik usaha bengkel knalpot dengan nama ‘Jet Hot’ ini mengatakan dalam pemenuhan pesanan tersebut dirinya melibatkan tiga industri kecil menengah (IKM) knalpot lainnya dan 12 orang pekerja. Ia berharap booming kendaraan hasil rakitan pelajar yang dijadikan produk mobil nasional dapat menggairahkan industri knalpot di Purbalingga.

“Ini menjadi tantangan IKM knalpot di Purbalingga untuk menyetok knalpot mobnas. Selama ini hasil produksi knalpot banyak dilempar ke blackmarket,” kata pria yang akrab disapa Gajirin.

Bapak berputra dua ini menambahkan order knalpot untuk mobnas Tawon diterimanya akhir Desember 2011. Meski dikerjakan secara manual karena keterbatasan mesin, produksi knalpot dari pabrikan Jet Hot memiliki pasaran luas.

Knalpot dari bengkel Muhajirin saat ini dikenal sebagai satu-satunya produk yang menembus Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM) dan melayani kebutuhan ekspor untuk knalpot Mercedes Benz, serta knalpot kendaraan tempur Panser Anoa PT Pindad yang dibeli oleh Malaysia.

Belakangan ini, Muhajirin tengah melakukan lobi soal kemungkinan membuatkan knalpot untuk dipasarkan di Amerika Serikat mencapai 1000 unit per bulan.

“Masih dalam penjajakan untuk ekspor ke Amerika serta memenuhi pesanan knalpot motor Viar mencapai 2.000 unit perbulan,” katanya yang juga memproduksi knalpot untuk sepeda motor.

Kepala Dinas Perdagangan, Perindustrian dan Koperasi Kabupaten Purbalingga, Drs Agus Winarno, M.Si menyambut poisitif kerjasama dari produsen mobnas merek Tawon dengan IKM knalpot di Purbalingga. Lebih jauh ia berharap produsen mobil Kiat Esemka di Klaten mau menggunakan knalpot Purbalingga.

“Kami berharap knalpot dari Purbalingga yang digunakan. Nantinya kami akan usaha untuk bisa bekerjasama,” ujar Agus Winarno.(Humas/y)