PURBALINGGA – Kabupaten Purbalingga mendapat kunjungan dari Tim Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Pusat, Rabu (5/5). Anggota Tim Satuan Tugas Penanganan Covid-19 yang berkunjung kali ini diantaranya Brigjen Iwan Ma’ruf SE dan Pitoyo Adi MSc.
Kunjungan ini dalam rangka pendampingan dan pembentukan serta penguatan posko Covid-19 di daerah-daerah. “Kunjungan ini dalam rangka pendampingan. Menjelang Hari raya Idul Fitri ini, tanggal 6 Mei sudah mulai ada pencegatan, namun sesuai berita sudah sejak kemarin malam penumpang dari arah Jawa sini padat, ini kita perlu antisipasi bersama,” kata Brigjen Iwan Ma’ruf.
Bila ada warga yang pulang/mudik, Ketua RT harus tau dan demi kebaikan bersama langsung di Swab/Rapid Test, jika positif langsung dikarantina. Tidak boleh lengah, jangan sampai terjadi tsunami Covid-19 seperti di India.
“Vaksin memang tidak menjamin akan kebal Covid-19, tapi itu adalah upaya selain memakai masker dan cuci tangan,” katanya.
Sementara itu, Pitoyo Adi MSc menjelaskan mengamati fluktuatif kasus Covid-19 di Indonesia, maka hanya ada satu narasi yakni ‘tidak boleh mudik’. Karena belajar dari pengalaman libur Idul Fitri, libur Idul Adha, libur Maulid nabi, libur Natal dan Tahun Baru selalu ada gejolak kenaikan.
“Rumusnya, mobilitas masyarakat sama dengan peningkatan kasus. Karena itu kebijakan ini patut kita dukung semuanya,” ungkapnya
Ia menambahkan, sumber-sumber perkembangan covid-19 diantaranya : tempat-tempat perbelanjaan, taman, pemukiman, toko makanan dan obat serta transportasi umum. Sehingga terkait dengan penanganan, maka diprioritaskan pada 5 titik tempat tersebut.
“Jangan lengah, karena kita sudah pada trend yang benar. Kita sudah pada grafik yang menurun ketika membandingkan trend di negara lain,” katanya.
Ia menyampaikan di jurnal-jurnal ilmiah tentang Covid-19 muncul istilah kemungkinan permanen pandemic, artinya apakah kita harus hidup berdampingan dengan Covid-19. Mengapa permanen?, karena Covid-19 menempel dari indung satu ke indung lain dan berkembang biak cepat. Dalam berkembang biak seringkali ada hal yang melenceng dan menciptakan varian baru.
“Itulah yang menyebabkan para ahli memperkirakan ‘permanen pandemic’. Bukan karena virusnya yang sama tapi karena virus yang berganti-ganti. Kedatangan kami ini mungkin akan ada pertemuan-pertemuan berikutnya untuk menguatkan posko. Kenapa posko?, karena kita mengantisipasi kemungkinan permanen,” katanya.
Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi SE BEcon MM menyampaikan penanganan Covid-19 masih menjadi prioritas Pemkab Purbalingga. Saat ini Kabupaten Purbalingga masuk pada Zona Orange.
“Saat ini ada 25 orang pasien Covid-19 yang bergejala dan dirawat di rumah sakit. Pasien yang melakukan isolasi mandiri di rumah ada 105 orang dengan tanpa gejala,” katanya.
Sejak adanya Covid-19 di Purbalingga ada 5501 orang yang terkonfirmasi positif. Sebanyak 5128 orang diantaranya sembuh, 243 diantaranya meninggal.
“Angka kematian di Kabupaten Purbalingga persentasenya cukup tinggi yakni 4,4%, akan tetapi tingkat kesembuhan mencapai 93,6%. terkait Positifity Rate sempat melandai di 7,62% pada pertengahan April namun kembali meningkat menjadi 10,22% pada akhir April karena adanya klaster podok pesantren dan menjenguk kelahiran bayi,” katanya.
Ada sejumlah langkah yang dilakukan Pemkab Purbalingga terkait penanganan dan pengendalian Covid-19. Diantaranya sosialisasi, operasi yustisi, Surat Edaran (SE) Bupati terkait langkah-langkah dalam PPKM, instruksikan desa dan kecamatan untuk membentuk posko Satgas Covid-19, menyiapkan karantina berbasis desa dan kecamatan, bekerjasama dengan RT untuk melakukan ‘Lapor Warga’ terhadap pendatang/pemudik.
Bupati juga menjelaskan, ada beberapa tantangan dalam pengendalian Covid-19. Diantaranya Pandemic Fatigue (kejenuhan masyarakat akan kata-kata Covid-19 sehingga cenderung mengabaikan), menyeimbangkan masalah kesehatan dengan ekonomi, keterbatasan vaksin, faskes yang melaksanakan vaksinasi, situasi menjelang lebaran yang tentu mempengaruhi pergerakan, pengumpulan masyarakat.
Tim Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Pusat juga melakukan pemantauan ke beberapa Posko Covid-19 di Purbalingga. Diantaranya Posko Covid-19 di tingkat kabupaten yang berada di gedung eks Pemadam Kebakaran, Posko Covid-19 tingkat kecamatan di Kantor Kecamatan Kutasari dan posko Covid-19 di tingkat desa yakni Desa Munjul, Kecamatan kutasari.(Gn/Humas)