Usman Janatin bin H Moch Ali, lahir 18 Maret 1943 di Dukuh Tawangsari, Desa Jatisaba, Kecamatan/Kabupaten Purbalingga. Nama Usman Janatin sudah tidak asing lagi bagi masyarakat Indoenesia, karena kepahlawananya melakukan penyusupan dalam rangka tugas Dwikora.
Karena Gugur dalam tugas negara, pemerintahan Soeharto menganugerahi gelar pahlawan bagi Usman Janatin dan Harun. Keduanya dimakamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta. Pada Desember 2014 lalu, TNI AL juga mengabadikan nama Usman Harun untuk sebuah Kapal Perang Republik Indonesia dengan nama KRI Usman Harun -359.
Untuk mengenang semangat patriotismenya membela bangsa dan negara, di Purbalingga diabadikan sebuah komplek taman kota Usman Janatin City Park. Selain itu juga di desa kelahirannya, Jatisaba kecamatan Purbalingga, berdiri Museum Usman Janatin. Museum Usman Janatin merupakan wujud penghargaan bangsa Indonesia dan masyarakat Purbalingga pada khususnya terhadap perjuangan beliau.
Bangunan ini berada di sekitar rumah pahlawan nasional Sersan KKO Usman Janatin itu, diresmikan penggunaanya pada tanggal 7 Maret 2015. Persemian dilakukan oleh Sekretaris Daerah Purbalingga pada saat dijabat Imam Subijakto, Bersama Komandan Lanud Wirasaba Leklol (Pnb) Andreas Dhewo.
Museum Janathin bisa menjadi wahana belajar sejarah bagi anak didik karena didalamnya terdapat fakta sejarah. Yakni perjuangan peninggalan Usman Janatin yang harus diketahui oleh generasi muda Purbalingga.
Didalam museum itu baru dipajang foto dan berbagai peninggalan Usman Janatin termasuk berbagai penghargaan, surat-surat, baju-baju seragam dan radio transistor miliknya. Selain itu juga terdapat berbagai atribut kepangkatan TNI dan buku-buku tentang TNI. (Sap’s)