PURBALINGGA, DINKOMINFO – Bingung mencari hiburan di Purbalingga di saat Ramadhan? Jangan khawatir “Ngadhang Sore” akan hadir memeriahkan Purbalingga dengan hiburan asyik, menarik dan tentunya tidak sampai meninggalkan kita untuk beribadah di saat Ramadhan.
Apa itu “Ngadhang Sore”? “Ngadhang Sore” adalah sebutan orang Purbalingga saat menanti berbuka puasa. “Ngadhang Sore” sendiri sudah dilakukan selama empat tahun berturut-turut dengan memberikan hiburan khususnya bagi warga Purbalingga tanpa dipungut biaya apapun.
“Ngadhang sore itu event tahunan yang kita gelar saat ramadhan dan sudah empat tahun berturut-turut dilaksanakan,” kata Canggih Finalti atau yang biasa dikenal dengan Ichang (27), Ketua Penyelenggara Ngadhang Sore saat diwawancarai oleh Tim Humas di Kantor Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Purbalingga, Selasa (20/6).
Ichang menambahkan Ngadhang Sore merupakan salah satu program dari Dewan Kesenian Purbalingga yakni Komite Musik. Program ini diselenggarakan dengan tujuan menjadi naungan bagi musisi yang ada di Purbalingga.
“Kami membuat acara ini untuk merangkul teman-teman musisi yang membutuhkan wadah,” ujarnya.
Ngadhang sore akan berlangsung di Alun-Alun Purbalingga pada Jumat (23/6) dengan dua kali pertunjukan. Pertunjukan yang pertama akan dilaksanakan setelah ashar hingga menjelang berbuka puasa dengan menampilkan band-band lokal, kemudian untuk pertunjukan terakhir akan digelar setelah shalat taraweh yakni dari Harmoni Kerontjong Moeda.
“Ngadhang Sore dilaksanakan dua sesi, sesi pertama diisi teman-teman dari komunitas band, kemudian sesi yang kedua itu dari teman-teman Harmoni Kerontjong Moeda,” jelasnya.
Di sisi lain, Ichang mengimbuhkan, Ngadhang Sore juga dimaksudkan untuk menyambut dan menghibur para pemudik yang baru datang dari perantauan. Ichang juga memilih Alun-Alun Purbalingga sebagai tempat pertunjukan karena Alun-Alun Purbalingga mempunyai atmosfer yang kuat dan menarik di kunjungi masyarakat.
“Kami memilih Alun-Alun Purbalingga, karena alun-alun punya atmosfer yang baik apalagi dengan keramaian. Jadi kita tidak perlu merekrut orang untuk mencari penonton,” ungkapnya.
Selain hiburan musik, Ngadhang Sore juga bekerjasama dengan Karang Taruna Kabupaten Purbalingga dan UMKM Purbalingga. Karang Taruna Kabupaten Purbalingga juga akan menyelenggarakan acara yakni melukis tampah. Ada lagi yang menarik di acara Ngadhang Sore yakni stand “Nyruput Kopi”.
“Ada stand khusus dari kami yakni stand Kopi Khas Purbalingga, Kopi Robustanya,” tambah Ichang.
Ichang berharap Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Purbalingga dapat terus mendukung hiburan musik yang dipentaskan di Purbalingga. Selain itu juga, “Ngadhang Sore” juga bisa menjadi icon hiburan yang ada di Purbalingga.
“Semoga Ngadhang Sore terus mendapatkan dukungan dari Pemkab, yang nantinya bisa menjadikan icon hiburan di Purbalingga, sehingga punya kesan tersendiri di hati masyarakat Purbalingga,” pungkas Ichang. (Lil)