PURBALINGGA – Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi (Tiwi) menyampaikan wayang kulit sebagai budaya Jawa yang harus terus dilestarikan. Kecintaan terhadap budaya lokal harus terus ditumbuhkan terutama kepada generasi muda.
“Jadi rasa cintanya terhadap budaya Jawa terus bertambah, terus kita kembangkan dan tularkan ke generasi penerus bangsa,” kata Bupati Tiwi dalam sambutannya pada acara Pagelaran Wayang Kulit di Lapangan Desa Toyareka, Jumat malam (18/8/2023).
Bupati menekankan jangan sampai generasi muda lebih suka mendengarkan musik barat akan tetapi tidak suka dengan wayang kulit. Bupati berharap masyarakat terus menanamkan kecintaannya terhadap budaya lokal.
“Apresiasi untuk Kades Toyareka beserta jajarannya san juga panitia yang malam ini sudah menyelenggarakan pagelaran wayang kulit dan ternyata masyarakat Toyareka juga antusias, tumplek blek untuk nonton wayang,” ujarnya.
Melihat keguyubrukunan masyarakat, Bupati Tiwi berpesan agar kebersamaan dan kekompakan masyarakat senantiasa terjaga. Apa yang menjadi program pemerintah, masyarakat diminta untuk mendukung dan menyengkuyung sehingga pembangunan di wilayah bisa berjalan lancar.
“Ada aspirasi terkait dengan pengaspalan jalan karena ada beberapa kadus yang jalannya memprihatinkan, nanti akan ada Bantuan Keuangan Khusus (BKK) untuk Desa Toyareka, jadi semangat semoga apa yang menjadi aspirasi bisa bermanfaat untuk masyarakat,” ungkap Bupati Tiwi.
Kades Toyareka Setiyokowati menyampaikan terima kasih kepada Bupati Purbalingga yang telah hadir pada pagelaran wayang. Setiyokowati menjelaskan dalam rangka memperingati Tahun Baru Islam dan HUT ke-78 Kemerdekaan RI, Desa Toyareka menyelenggarakan ruwat bumi dan pagelaran wayang semalam suntuk oleh Ki Dalang Sikin Hadi Warsono.
“Kami juga memberikan santunan untuk anak yatim, siswa berprestasi dan siswa kurang mampu di Desa Toyareka untuk mensuport anak-anak agar tetap semangat dan giat belajar,” kata Setiyokowati.
Dalam kesempatan tersebut, Bupati Tiwi hadir didampingi suami, Kepala Dindikbud Kabupaten Purbalingga, Kabag Kesra dan Kabag Prokompim. (Lil/Prokompim)