Kecukupan Kebutuhan Jagung Purbalingga Surplus 18 Ribu Ton.
PURBALINGGA, INFO- Upaya pencapaian swasembada padi jagung dan kedelai, yang dicanangkan Kementerian Pertanian (Kementan) mendapat perhatian besar dari Dinas Pertanian (Dinpertan) Kabupaten Purbalingga. Untuk mewujudkannya, Dinpertan Purbalingga yang mendapatkan alokasi kegiatan dari Kementan yaitu penambahan luas tanam jagung seluas 663 Ha, telah bekerja sama dengan PT. Bisi Internasional menyediakan benih unggul jagung seperti bisi 16, bisi 18, dan bisi 2.
“Kami juga mendapat bantuan dari APBD Provinsi Jawa Tengah seluas 250 Ha varietas bisi 18 dan pioneer 21,” demikian disampaikan Kepala Dinpertan Ir. Lily Purwati dalam laporannya saat temu lapang petani dalam rangka panen raya jagung di Desa Krangean Kec. Kertanegara, Rabu (25/10).
Selanjutnya, Ir. Lily juga menyampaikan, sasaran luas panen pada tahun 2017 seluas 11.216 Ha, dan sampai bulan September 2017 sudah tercapai 6.173 Ha. Dengan provitas sebesar 61,61 kwintal/Ha dengan produksi mencapai 38.052 ton jagung pipilan kering.
“Dari angka itu, sudah surplus 18.000 ton dari kebutuhan jagung pipilan kering untuk pakan yang mencapai 20.000 ton per tahun,” kata Ir. Lily.
Untuk mendukung mekanisme pertanian, lanjut Ir. Lily, Dinpertan Purbalingga juga menyalurkan bantuan alat dan mesin pertanian berupa 7 unit corn sheller dan 4 unit corn planter. Selain itu juga didukung pupuk bersubsidi untuk sektor pertanian sebesar 15.786 ton urea, 2000 ton Za, 1.370 ton SP 36, 5.280 ton NPK dan 5.250 pupuk organik.
“Budidaya jagung relatif lebih aman dari hama penyakit tanaman, kendala yang signifikan hanya saat berkurangnya air yang disebabkan turunnya debit air hujan. Di Purbalingga, masih tersedia ratusan hektar lahan yang berpotensi ditanami palawija atau dilakukan system budidaya salibu apabila tersedia air irigasi,” kata Ir. Lily.
Bupati Inginkan Gerakan Muda Bertani.
Bupati Purbalingga H. Tasdi, SH. MM. yang hadir bersama Wakil Bupati Dyah Hayuning Pratiwi, SE. B.Econ serta sejumlah pejabat Pemkab Purbalingga, memberikan apresiasi serta penghargaan sangat tinggi kepada segenap kadang tani khususnya di Desa Krangean yang ikut serta mensukseskan program ketahanan pangan.
“Saya berharap sektor pertanian yang menjadi sumber penghidupan sebagian besar masyarakat Purbalingga menjadi andalan, dan pelakunya sejahtera sehingga mampu meringankan permasalahan kemiskinan dan pengangguran yang selanjutnya meningkatkan IPM Kab. Purbalingga,” kata Bupati Tasdi.
Selain itu Bupati Tasdi juga berharap ada gerakan muda bertani, karena menurutnya apabila sektor pertanian menguntungkan dan mensejahterakan, maka akan menarik kaum muda untuk berkiprah di bidang pertanian, karena pertanian apabila hanya dilakukan kaum tuanya saja maka bukan tidak mungkin ke depan tidak ada lagi yang mau bertani, dan akan menggoyahkan ketahanan pangan yang sudah tercapai saat ini.
“Saya selalu ingat kata-kata Bung Karno, persoalan pertanian adalah persoalan hidup matinya bangsa ini, maka persoalan ini menjadi tanggungjawab semua pihak, masyarakat dan pemerintah wajib menjaga kedaulatan pangan,” kata Bupati Tasdi.
Dalam kesempatan itu, Bupati juga menyampaikan berbagai informasi pembangunan di Purbalingga, baik jalan, penerangan jalan maupun jembatan, serta menyerahkan bantuan Rasbangga kepada 635 keluarga penerima manfaat (KPM) dan bantuan alat pertanian berupa hand sprayer kepada Komari, Ketua Gapoktan Ngudi Makmur Desa Krangean. (PI-5) /(PI-4).