PURBALINGGA – Pembangunan Pasar Bukateja yang dilakukan dua tahap sejak 2017 dan 2018 bakal segera rampung. Setidaknya sesuai kontra pembangunan tahap kedua berupa pekerjaan kios bagian belakang pasar bakal diselesaikan pada 20 Desember mendatang. Sehingga diharapkan pada akhir Desember 2018 atau awal Januari 2019 pasar Bukateja dapat kembali ditempati. Selama ini para pedagang menggunakan selter sementara di jalan timur Terminal Bukateja.
“Kami sudah mengadakan rapat dengan paguyuban pedagang, insyaalloh akhir Desember atau Awal Januari sudah pindah,” ujar Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Drs. Sidik Purwanto saat mendampingi Plt Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi, SE, BEcon, MM meninjau pembangunan tahap akhir renovasi Pasar Bukateja, Minggu (25/11).
Sidik Purwanto menuturkan, sejumlah 451 pedagang baik pedagang sayur dan pedagang kering mengaku bersyukur atas diselesaikannya pembangunan pasar Bukateja. “Mudah-mudahan Pasar yang sudah megah ini dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Purbalingga khususnya Bukateja ini,” katanya.
Pembangunan Pasar Bukateja dilakukan dua tahap menggunakan anggaran mencapai Rp. 10 miliar. Pada tahap pertama untuk pembangunan pasar bagian depan senilai Rp. 6 miliar dari APBN dan tahap kedua dari APBD sebanyak Rp 4 miliar. “Karena pembangunan dilakukan dengan sistem lelang sehingga jumlah yang ada tidak senilai itu. Dibawah pagu anggaran,” jelasnya.
Pada kesempatan tersebut Plt Bupati Dyah Hayuning Pratiwi mengaku progres pembangunan Pasar Bukateja sudah cukup baik bahkan sudah melampau target yang ditetapkan. Usai peninjauan, Plt Bupati Tiwi, demikian biasa disapa, meminta Dinperindag menyiapkan penempatan kembali para pedagang yang saat ini berjualan di selter.
“Saya minta pada Januari 2019, para pedagang yang saat ini masih ada di selter untuk bisa pindah ke pasar yang baru ini,” katanya.
Usai dari Pasar Bukateja, Plt Bupati yang didampingi Suami Rizal Diansyah meninjau operasional BRT Trans Jateng di Terminal Bukateja. Menurut operator BRT Trans Jateng diperoleh fakta bahwa keberadaan Trans Jateng menjadi moda angkutan favorit bagi masyarakat baik pada hari-hari kerja maupun pada akhir pekan Sabtu dan Minggu.
“Tadi ada masukan kalau masyarakat yang singgah di Bupateja menggunakan BRT selalu menanyakan potensi wisata yang dapat dikunjungi. Sementara ini memang baru Wisata Bogar, tapi nanti akan kita dorong agar desa-desa di Bukateja ini menggali potensi pariwisata yang dapat dijual kepada masyarakat,” jelasnya.
Sebelumnya, Plt Bupati melakukan kegiatan Nggowe Pagi bersama sejumlah pejabat Pemda. Rute nggowes Minggu Pagi di awali dari Pendopo Cahyana Rumah Jabatan Wakil Bupati, menuju Penaruban kemudian menyusuri jalan Desa Sempor Lor, Brecek, Kaligondang, Cilapar, Tejasari hingga Desa Lamuk. Nggowes dilanjutkan menuju Bukateja dengan menyeberang Sungai Kacangan menggunakan perahu tradisional.
Pulangnya, rombongan Plt Bupati kembali merasakan sensasi naik Bus BRT Trans Jateng berbaur dengan masyarakat. Rombongan menyelesaikan perjalanan di Halte SMP Negeri 2 Purbalingga. (Hr/Humas)