PURBALINGGA, DINKOMINFO – Pasar Bobotsari, Selasa (11/4) hari ini akan diresmikan penggunaannya. Peresmian akan dihadiri oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Pasar Bobotsari merupakan pasar modern terbesar kedua di Purbalingga setelah Pasar Segamas. Pembangunan pasar berlantai dua itu sempat tersendat karena kendala anggaran. Pada era kepemimpinan Bupati Tasdi, SH, MM dan Wakil Bupati Dyah Hayuning Pratiwi, SE, B.Econ, pasar Bobotsari akhirnya bisa diselesaikan pada tahun 2016. Total anggaran yang digunakan untuk pembangunan pasar Bobotsari sekitar Rp 53,4 miliar.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Dinkominfo) Tri Gunawan, SH, MH mengatakan, Pasar Bobotsari selesai seluruhnya dibangun pada 13 Desember 2016. Sedang pemindahan pedagang dari pasar darurat di kompleks terminal mulai dilakukan Bulan Maret 2017. “Sesuai jadwal yang ditetapkan oleh Bupati, Pemindahan pedagang paling lambat sebelum bulan Ramadhan, dan menjelang keramaian Idul Fitri pada Juni 2017. Pada saat menjelang Idul Fitri diharapkan kondisi pedagang sudah stabil menempati pasar baru tersebut, dan ternyata pemindahan pedagang bisa lebih cepat mulai Maret lalu,” kata Tri Gunawan.
Tri Gunawan menjelaskan, berdasar catatannya, pembangunan pasar Bobotsari dimulai pada tahun 2013 dengan anggaran Rp 4 miliar. Dana tersebut berasal dari pemerintah Pusat (Kementerian Perdagangan). Kemudian pada tahun 2014, pembangunan pasar terhenti karena dana dari pemerintah pusat sebesar Rp 3 miliar tidak turun akibat proses lelang yang gagal. Pembangunan kemudian dilanjutkan pada tahun 2015 dengan dana sebesar Rp 8 miliar yang terdiri Rp 6 miliar dari APBD kabupaten, dan Rp 2 miliar dari Bantuan Gubernur.
Pembangunan pasar pada tahun 2015 belum selesai seluruhnya sehingga pada tahun 2016 dilanjutkan kembali. Pada tahun 2016 pekerjaan terbagi dua paket, masing-masing paket I dikerjakan oleh PT Adhimukti Wira Kencana dengan nilai penawaran Rp 5,45 miliar dari nilai lelang Rp 5,75 miliar, dan paket II dikerjakan oleh PT Karisma Cipta Tunggal yang memenangkan tender dengan nilai penawaran Rp 35,969 miliar dari nilai lelang Rp 36,93 miliar. Dana pembangunan pasar pada tahun 2016 berasal dari APBN (Kementerian Perdagangan) sebesar Rp 6 miliar, Bantuan Gubernur Rp 25 miliar dan APBD Kabupaten Rp 12,3 miliar. “Jadi total anggaran yang digunakan untuk membangun pasar modern itu sebesar Rp 53,4 miliar,” kata Tri Gunawan di ruang kerjanya, Senin (10/4).
Tri Gunawan menambahkan, pedagang pasar Bobotsari secara bertahap mulai pindah dari pasar sementara di areaTerminal Bus Bobotsari sejak Kamis (16/3/2017). Pemindahan dilakukan setelah proses penambahan kios yang kurang, perbaikan atap yang bocor dan perbaikan instalasi listrik. Jumlah kebutuhan kios/lapak di pasar tersebut sebanyak 1.020. Namun saat ini baru tersedia 956 kios/lapak yang permanen. Kekurangan 64 kios untuk sementara menggunakan aula pertemuan yang dibuat sekat. (y)