PURBALINGGA – Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi mengapresiasi berbagai partisipasi dan kreatifitas yang dibawa oleh peserta Pawai Pembangunan 2019 yang digelar dalam rangkaian peringatan HUT ke-74 Kemerdekaan Indonesia. Menurutnya, Pawai Pembangunan kali ini lebih berwarna karena masing-masing peserta memaksimalkan keikutsertaanya dengan menampilkan tema-tema promotif dan mengusung berbagai potensi yang dimiliki baik itu potensi pertanian, pariwisata, bisnis dan lainnya.
“Saya tadi terkesan dengan tema perjuangan yang dibawa oleh perwakilan peserta dari kelompok Kecamatan Bobotsari yang membentangkan bendera ukuran panjang menyamai usia kemerdekaan Indonesia yakni 74 meter. Hebatnya lagi yang membentangkan seluruhnya kaum putri,” katanya usai menerima seluruh peserta Pawai Pembangunan di panggung kehormatan tepat di depan pintu gerbang Pendapa Cahyana, Sabtu (24/8).
Bupati Tiwi menegaskan, digelarnya Pawai Pembangunan dimaksudkan untuk membangun semangat masyarakat agar di momentum hari kemerdekaan kita semua mampu meningkatkan semangat nasionalisme dan semangat untuk membangun Purbalingga yang mandiri, berdaya saing, menuju masyarakat yang sejahtera dan berakhlak mulia.
“Sekaligus untuk menunjukan hasil-hasil pembangunan dan potensi desa dan kecamatan yang ada di kabupaten Purbalingga. Harapannya ini bisa menyemangati kita semua agar bisa terus bergerak bersama untuk membangun Purbalingga,” jelasnya.
Selain tema perjuangan yang juga ditampilkan banyak peserta lainnya, Bupati Tiwi yang berada di panggung kehormatan bersama suami Rizal Diansyah dan putrinya Namira, unsur forkopimda dan pimpinan DPRD juga berterima kasih kepada para peserta yang menampilkan berbagai program yang digalakan pemkab Purbalingga. Dicontohkan Bupati, Purbalingga saat ini sedang menggalakan program pilah sampah melalui Gerakan Pos Emas (Pilah Olah Sampah Meningkatkan Ekonomi Masyarakat).
“Salah satu upayanya adalah menggerakan masyarakat untuk melakukan 3R yakni (Reduce, Reuse dan Recycle). Tadi banyak peserta yang memanfaatkan produk daur ulang untuk karangan bunga, baju plastik dan produk-produk lainnya,” katanya.
Sementara kelompok peserta dari Kecamatan Bukateja juga mengusung program Rantang Berkah yang digalakan pemkab dalam rangka memberikan perhatian kepada para lanjut usia sebatang kara. Meski belum seluruhnya tercover program tersebut, namun setidaknya, Bupati Tiwi telah mengawali program pemberian bantuan makanan siap saji itu dan berkomitmen menambah sasaran penerima program itu pada tahun berikutnya.
Tema ragam kebhinekaan juga ditampilkan peserta dari Polres Purbalingga. Pada keikutsertaanya pada Pawai Pembangunan kali ini, Polres Purbalingga menghadirkan sejumlah warga Papua yang bermukim di kabupaten Purbalingga. Berbaur dengan warga lainnya, mereka bersama-sama menari senam Maumere di hadapan panggung kehormatan. Bupati Tiwi bersama pejabat lainnya juga bergabung menari bersama sebagai bentuk dukungan Papua Cinta Damai.
Sementara, peserta kelompok ASN Purbalingga mengusung optimisme berkembangnya Kabupaten Purbalingga seiring tengah dibangunna Bandar udara Jenderal Besar Soedirman di Desa Wirasaba Kecamatan Bukateja. Rencananya, PT Angkasa Pura II yang bakal mengelola operasional bandara itu, akan menyelesaikan pembangunan tahap pertama pada 2020 mendatang.
Pimpinan Pawai yang juga Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Purbalingga Setiyadi menuturkan, Pawai Pembangunan 2019 diikuti 145 peserta yang dibagi menjadi kategori kelompok Organisasi Pimpinan Daerah dan instansi vertical, kategori pelajar, kelompok kecamatan, BUMD dan perusahaan swasta, serta kategori umum.
Pawai diawali oleh pasukan pembuka yang terdiri dari pasukan pembawa spanduk, pasukan Paskibra Purbalingga, pembawa lambang negara dan lambang daerah, Drumband SMA Muhammadiyah 1 Purbalingga, serta mobil pembawa tokoh mirip sukarno. Iring-iringan pasukan pembuka juga diisi pasukan Polres Purbalingga, Drumband Saka Wira Kartika, Pasukan Kodim 0702 Purbalingga, GOW, DWP, PKK dan barisan Rumah Pancasila Purbalingga. (Hr/Humpro2019).