PURBALINGGA, Sebanyak 31 petani Purbalingga bakal mengikuti Pekan Nasional (Penas) Petani Nelayan XIV di Malang, Jawa Timur, 7 – 12 Juni 2014. Mereka terdiri dari perwakilan pengurus Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) kecamatan se Kabupaten Purbalingga.
Kepala Badan Penyuluh Pertanian dan Ketahanan Pangan (BP2KP) Kabupaten Purbalingga, Lily Purwati menuturkan, kontingen Purbalingga terdiri dari peserta wanita 10 orang dan pria 21 orang. Pemberangkatannya, dilaksanakan dua kloter , dimana 3 peserta berangkat Rabu (4/6) bersama-sama KTNA provinsi Jawa Tengah, dan lainnya berangkat Kamis (5/6) malam dari Kantor BP2KP Purbalingga.
“Mereka adalah orang-orang terpilih dengan keahlian masing-masing, baik dibidang tanaman pangan, holtikultura, peternakan, perikanan, kehutanan, olah raga, dan seni. Sebelumnya mereka juga telah mengikuti Pekan Daerah di Kabupaten Sragen,” ujar Lily Purwati.
Wakil Bupati Purbalingga, Tasdi, meminta seluruh kontingen Purbalingga dapat mengharumkan nama baik daerahnya selama kegiatan Penas. Selain itu, mampu menyerap berbagai pengalaman untuk diaplikasikan dalam kegiatan bertani di Purbalingga.
Selama ini, lanjut Wabup, Purbalingga telah mampu surplus beras. Pada 2013 lalu, Purbalingga bahkan surplus hingga 58 ribu ton. Ini prestasi dan kontribusi masyarakat tani termasuk para anggota KTNA di Purbalingga.
“Pesan saya dan Pak Bupati, serap seluruh ilmu dan pengalaman selama mengikuti Penas untuk diterapkan di Purbalingga. Sehingga Purbalingga mampu berswasembada beras secara berkelanjutan,” tandas Wabup Tasdi saat melepas kontingen Penas Purbalingga di Operation Room Graha Adiguna, Selasa (3/6).
Menurut Wabup, Penas Petani Nelayan merupakan salah satu upaya meningkatkan sumber daya pertanian di Indonesia. Sehingga dengan berbagai kegiatan dalam Penas diharapkan muncul tenaga-tenaga pertanian yang handal untuk membangun pertanian Indonesia lebih maju.
“Daya saing produk pertanian harus mampu menjadi daya saing bagi kabupaten Purbalingga dan kabupaten/kota lainnya di Indonesia,” katanya.
Bupati Sukento, melalui Wabup Tasdi juga meminta dua dinas yang mengurusi pembangunan pertanian di Purbalingga saling berkomunikasi dan mendekat dengan petani, baik dalam transfer teknologi pertanian maupun dalam penyediaan sarana prasarana pertanian.
”Saya instruksikan kepada Dintanbunhut dan BP2KP untuk saling berkordinasi dan mengambil langkah serius dalam penyiapan kebutuhan pupuk bagi petani. Keduanya harus mampu menjaga ketersediaan pupuk. Jangan sampai persoalan pupuk menghambat produksi pertanian di Purbalingga,” pintanya.
Penas petani nelayan merupakan forum pertemuan atau tempat kegiatan belajar mengajar, tukar menukar informasi dan pengalaman antara para petani-nelayan dan hutan, peneliti, penyuluh, pihak swasta dan pemerintah sehingga dapat mengembangkan semangat, tanggungjawab serta kemandirian bagi petani-nelayan dan hutan sebagai pelaku utama Pembangunan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan.
Penas XIV tahun ini mengambil tema, “Memantapkan Kepemimpinan dan Kemandirian Kontak Tani Nelayan dalam rangka Pengembangan Kemitraan dan Jejaring Usahatani guna Mewujudkan Kesejahteraan Petani-Nelayan”. (Hardiyanto)