PURBALINGGA, HUMAS – Sejumlah 15 kepala keluarga (KK) korban banjir di desa Penolih Kecamatan Kaligondang mendapat bantuan dari Pemkab. Bantuan bahan pangan dan uang diserahkan langsung oleh Bupati Purbalingga Drs H Heru Sudjatmoko MSi di balai desa setempat, Sabtu (5/1/2013).
“Meski yang terkena banjir di Penolih jumlahnya 45 KK, namun setelah dicek ternyata yang perlu dibantu hanya 15 KK,” katanya saat bertemu korban banjir bersama tim BPBD, PMI, Bazda dan Dinsosnakertran.
Bantuan yang diberikan berasal dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Dinsosnakertran, PMI dan Bazda. Dari BPBD berupa beras masing-masing 10 kilogram, 40 bungkus mie instan, 1 kg minyak goreng, 2 botol kedap, 2 kaleng Sarden dan 2 botol saos. Dari Dinsosnakertran menyalurkan bantuan satu paket pakaian berupa kaos, sarung dan selimut.
“Kaosnya yang pasti bukan bergambar Heru-Kento, karena ini bukan sedang kampanye,” katanya berseloroh.
Bantuan lainnya dari PMI berupa uang Rp 150 ribu per KK dan dari Bazda Rp 300 ribu tiap KK. Bantuan itu masing-masing diserahkan oleh Drs H Sukarno Prasodjo dari Bazda dan Drs Purwanto dari PMI cabang Purbalingga. Sedangkan menyangkut kerugian tanaman pertanian, nanti akan dilakukan pengecekan tersendiri oleh Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan (Dintanbunhut).
Bupati menyampaikan terima kasih atas kebersamaan yang telah dijalin tim penanganan bencana, sehingga bantuan dapat segera disampaikan kepada masyarakat. Sedangkan kepada warga masyarakat, Bupati Heru berpesan untuk selalu waspada terhadap kemungkinan kembali terjadi banjir.
“Bukan hanya di Penolih dan Cilapar. Tapi masyarakat yang dekat dengan sungai untuk selalu waspada. Apalagi ketika hujan yang turun sudah melebihi batas normal. Kewaspadaan yang utama adalah untuk menyelamatkan jiwa, baru kemudian harta benda,” terang Bupati sembari berharap para korban dapat tawakal dan terus beriktiar agar kedepan kondisinya semakin baik.
Akibat banjir yang terjadi Kamis (3/1), di desa Penolih terdapat 45 warga yang rumahnya terendam luapan air sungai Ranu dan Kacangan. Kerugian yang diderita warga diperkirakan mencapai Rp 85,680 juta. Kerugian diantaranya akibat tanaman padi yang gagal panen seluas 25 hektar, persiapan tanam 75 hektar dan kacang tanah 16 hektar. “Jumlah total sawah yang terendam seluas 130 hektar,” jelas Camat Kaligondang Sidik Pramono SH.
Desa lainnya yang terkena banjir adalah Cilapar. Meski didesa ini ada sedikitnya 25 rumah terkena banjir, namun pemkab tak menyalurkan bantuan ke desa itu. “Banjir di Cilapar hanya terjadi sesaat, kemudian surut. Sehingga mereka tidak memenuhi ketentuan untuk diberikan bantuan,” kata Ketua Pelaksana BPBD Priyo Satmoko SH. (Humas/Hr)