PURBALINGGA, INFO – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Purbalingga tengah mencari lahan untuk dua Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Kedua sekolah tersebut yakni SMK Karangjambu dan SMK Kemangkon. Sekolah tersebut saat ini sudah memiliki murid, ada kepala skeolah dan ada gurunya. Tempatnya, masih menumpang di SMP sekitar.
“Meski, SMK sudah menjadi tanggungjawab pemprov, namun Pemkab Purbalingga punya kewajiban untuk mendukungnya berupa lahan,” kata Bupati Purbalingga, Tasdi, SH, MM disela-sela penandatangan nota kesepahaman antara Pemkab dengan Perum Perhutani Kesatuan pemangkuan Hutan (KPH) Banyumas Timur di pendapa Dipokusumo, Senin (5/3) sore.
Dikatakan Bupati Tasdi, Pemkab Purbalingga ikut bertanggungjawab dalam mensukseskan pendidikan di Purbalingga. Meski, pengelolaan status SMA dan SMK sudah ditarik wewenangnya oleh Pemerintah Provinsi Jateng. “Anak-anak yang dididik hampir sebagian besar dari Purbalingga, oleh karenanya Pemkab Purbalingga harus ikut mendukungnya,” kata Tasdi.
Tasdi mengakui, untuk mencari lahan memang mengalami kesulitan. Jika tukar guling dengan tanah kas desa, dikhawatirkan akan menimbulkan masalah hukum, karena aturannya tidka memungkin. Jika membeli, kesulitan mencari tempat yang tepat, dan lahan yang di jual. “Untuk lokasi di Kecamatan Karangjambu, misalnya, lahan yang ada milik Perhutani. Oleh karenanya, salah satu kerjasama yang kami tanda tangani ini, memohon kepada Perum Perhutani untuk meminjamkan lahannya seluas dua hektar guna keperluan sekolah. Lahan itu kan milik pemerintah, dan sekolah juga dikelola pemerintah, saya rasa ada simbiose yang saling menguntungkan,” kata Tasdi.
Sementara untuk lahan calon lokasi SMK Kemangkon, Tasdi menyebut sampai saat ini belum ditetapkan lokasi yang pas. Pemkab akan membeli lahan milik warga masyarakat untuk mendukung sekolah ini. “Kemungkinan bisa di Desa Penican atau di Desa Bokol. Kami belum menentukan lokasi mana yang dipilih,” kata Tasdi. (PI-1)