PURBALINGGA INFO – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Purbalingga melalui Dinas Sosial Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsosdalduk KB P3A) menyelenggarakan Pelatihan Peningkatan Kapasitas Pegawai untuk Pencegahan Kekerasan di Lingkungan Kerja. Pelatihan ini berlangsung di Operation Room Graha Adiguna, Kompleks Pendapa Dipokusumo Purbalingga, Selasa (16/7/24).
Plt Kepala Dinsosdalduk KB P3A, Agung Windiarto, menyampaikan bahwa pelatihan ini diikuti oleh seluruh kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Pemkab Purbalingga. Agung menekankan bahwa kepala OPD memiliki peran strategis dalam menyelesaikan kasus-kasus kekerasan di lingkungan kerja mereka.
“Tujuan dari pelatihan ini adalah untuk memberikan edukasi kepada seluruh pimpinan OPD mengenai perundungan, kekerasan, dan intoleransi di lingkungan kerja. Selain itu, pelatihan ini bertujuan memberikan informasi terkait langkah-langkah penanganan terbaik jika terjadi kasus kekerasan di lingkungan kerja. Melalui kegiatan ini, diharapkan tercipta lingkungan kerja yang aman, nyaman, dan bebas dari kekerasan bagi seluruh pegawai ASN di Pemerintah Kabupaten Purbalingga,” ujarnya.
Agung menambahkan, menurut laporan dari Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM), hingga saat ini belum ada laporan terkait kekerasan di lingkungan OPD.
“Dengan pelatihan ini, diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan kita semua untuk lebih mengenali dan memahami kekerasan, baik fisik maupun verbal, yang ada di lingkungan kerja,” tambah Agung.
Pelatihan ini diharapkan dapat memberikan dampak positif dalam menciptakan lingkungan kerja yang harmonis dan bebas dari kekerasan di Pemkab Purbalingga.
Sekretaris Daerah Purbalingga, Herni Sulasti, pada kesempatan tersebut menyampaikan bahwa kondisi umum disiplin ASN di lingkungan Pemkab Purbalingga sudah baik. Namun, Herni mengingatkan agar kepala OPD tetap menjaga kondusivitas kantor masing-masing.
“Saya mengingatkan untuk menjadi perhatian bersama, jangan menyepelekan walaupun itu adalah hal kecil, ini adalah tanggung jawab kita bersama,” tegasnya.
Narasumber Kurniasih Dwi Purwanti, Psikolog dari RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga, menekankan bahwa kesehatan tidak hanya mencakup fisik tetapi juga psikis.
“Kita tahu bersama bahwa sehat itu tidak cuma fisik saja tetapi juga psikis. Dampak dari kekerasan itu juga mempengaruhi kondisi psikis korban,” kata Kurniasih.
Ia menjelaskan bahwa dinamika psikologis setiap manusia terdiri dari unsur kognitif, afektif, dan konasi. Kekerasan dapat mempengaruhi cara berpikir, merasa, dan berperilaku seseorang. Korban kekerasan sering merasa tidak aman, takut, malu, marah, mendapatkan label negatif, kesulitan membangun relasi sosial, merasa terisolasi, tidak percaya diri, dan merasa bersalah.
Untuk mencegah kekerasan di lingkungan kerja, Kurniasih menyarankan agar pemahaman tentang dinamika psikologis manusia lebih ditekankan, pembentukan tim teknis jika terjadi kekerasan, serta menciptakan keamanan dan kenyamanan untuk berbicara dan meminta bantuan jika diperlukan. (dhs/Kominfo)