PURBALINGGA – Pemerintah Kabupaten Purbalingga mengalokasikan anggaran sebesar Rp 36 miliar di tahun 2024 untuk perbaikan dan peningkatan infrastruktur jalan. Anggaran ini akan digunakan untuk perbaikan berkala tujuh ruas jalan serta pemeliharaan rutin guna memperbaiki kualitas jalan di daerah tersebut.
Hal tersebut disampaikan oleh Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPU-PR) Purbalingga, Helmy Setiajdi yang didampingi Kepala Bidang Bina Marga, Gunawan Wibisono di sela-sela pengecekan langsung terhadap pelaksanaan perbaikan berkala salah satu ruas jalan di Purbalingga , selasa 5 November 2024.
Helmy menjelaskan, perbaikan jalan di tahun 2024 ini akan meliputi sejumlah proyek penting. Salah satunya adalah perbaikan jalan Kalikajar-Penaruban yang akan menelan anggaran sebesar Rp 389.500.000 dan dikerjakan oleh CV Sidareja. Selain itu, proyek rekonstruksi jalan raya Kasih-Krangean dengan total anggaran sebesar Rp 7.929.999.000 juga akan dilaksanakan dengan menggunakan Dana Alokasi Khusus (DAK), dan pengerjaannya diserahkan kepada CV Karya Putra Wijaya.
Selanjutnya pemeliharaan berkala jalan Mekarjaya Bobotsari senilai Rp 570 juta dikerjakan oleh CV Lumbung Segara Dwipa, Jalan Pagembrungan-Pengadegan senilai Rp 950 juta oleh CV Abyakta, jalan Tunjungmuli-Majingklak senilai Rp 950 juta oleh CV Satya Wiguna, dan jalan Rajawana-Rembang senilai Rp 950 juta oleh CV Abyakta, Jalan Padamara-Kutasari senilai Rp 1,33 miliar dikerjakan CV Anjally Corp.
“Untuk jalan Padamara-Kutasari saat ini masih proses pengerjaaan. Sedangkan untuk enam ruas jalan itu sudah selesai,” katanya.
Kemudian Jalan Raya Gunungkarang-Talagening senilai Rp 380 juta dan Jalan Raya Kutabawa-Bambangan senilai Rp 322.200.000. Kedua ruas jalan tersebut masih dalam proses pengadaan lelang untuk mendapatkan kontraktor yang mengerjakannya.
“Sedangkan anggaran sisanya digunakan untuk pengerjaan pemeliharaan rutin seperti menambal jalan yang rusak di seluruh wilayah Purbalingga,” katanya.
Ditambahkan, tahun ini anggaran untuk perbaikan jalan memang belum banyak karena memang masih program refocusing untuk pemulihan ekonomi dan kesehatan pasca Covid-19.
Lebih lanjut, dia menjelaskan, pengerjaan perbaikan jalan tersebut terlebih dulu melalui proses yang tidak sebentar. Diawali dari tahapan lelang di Unit Lelang Pengadaan Secara Elektronik (LPSE), penawaran pagu, verifikasi pihak ketiga/kontraktor hingga pengumuman pemenang lelang.
“Jika sudah ada pemenang lelang, baru proses pengerjaan. Jadi dengan proses tersebut, secara umum pengerjaan proyek biasanya dilakukan setelah pertengahan tahun. Antara September-November,” imbuhnya.(prokompim)