PURBALINGGA – Pemerintah Kabupaten Purbalingga mulai memberikan vaksinasi Covid-19 dosis tiga atau vaksinasi booster. Kick Off pemberian vaksinasi booster itu dilakukan di Pendopo Dipokusumo Purbalingga, Senin (24/1). Sasaran vaksinasi booster untuk para ASN dan pelayan publik di jajaran Setda Purbalingga.
“Hari ini kita mulai pemberian vaksin booster. Persyaratanya sudah berusia 18 tahun dan sudah dilakukan vaksinasi primer dosis satu dan dosis dua. Satu lagi, jarak waktu dengan dosis dua sudah enam bulan,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Purbalingga Jusi Febrianto di Pendopo Dipokusumo.
Dikatakan Jusi, setelah dilakukan Kick Off di Pendopo Dipokusumo, kemudian akan dilakukan pemberian vaksin booster secara bertahap kepada masyarakat dengan prioritas para lansia, pelayanan publik, dan masyarakat rentan. “Mulai Minggu ini kita laksanakan serentak di seluruh puskesmas maupun tempat pos pelayanan vaksinasi di seluruh Kabupaten Purbalingga,” katanya.
Terkait dengan pemberian vaksinasi boster ini, Jusi Febrianto berharap agar masyarakat Kabupaten Purbalingga khususnya yang telah memenuhi syarat mendapatkan vaksinasi booster untuk berperan dalam upaya penanggulangan Covid-19 di Kabupaten Purbalingga. “Masyarakat tidak perlu khawatir karena ketersediaan vaksin cukup. Silakan masyarakat dapat melakukan kegiatan vaksinasi booster di tempat-tempat yang telah ditentukan,” jelasnya.
Menurut Jusi, kegiatan vaksinasi booster hari ini pihaknya didukung dari Badan Intelegen Nasional (BIN) yang telah mensupport dan bekerjasama dengan baik dalam meningkatan cakupan vaksin di Kabupaten Purbalingga.
Terlihat mengikuti vaksinasi booster di Pendopo Kabupaten, Sekretaris Daerah Kabupaten Purbalingga Herni Sulasti, Asisten Pemerintahan dan Kesra Sekda Imam Wahyudi, Asisten Administrasi Umum Sekda Budi Susetyono serta sejumlah pejabat di jajaran setda serta para ASN.
Usai melaksanakan vaksinasi, Asisten Pemerintahan dan Kesra Imam Wahyudi berharap masyarakat dapat memanfaatkan vaksin booster ini untuk kepentingan bersama, kepentingan kita pribadi dan kepentingan masyarakat secara umum. “Vaksin booster jenis Pfizer ini ternyata tidak seperti yang digambarkan seolah-olah menyebabkan sakit dan lainnya. Kalau ada efek pegal, nggreges, saya pikir ya konsekuensi vaksinasi ya seperti itu,” katanya.
Vaksinasi booster secara nasional diberikan mulai tanggal 12 Januari 2022 sesuai dengan pertimbangan para peneliti dalam dan luar negeri serta sudah dikonfirmasi oleh Badan POM dan ITAGI.
Kombinasi vaksin booster yang diberikan antara lain, untuk vaksin primer Sinovac atau vaksin dosis pertama dan kedua Sinovac akan diberikan vaksin booster setengah dosis Pfizer atau AstraZeneca.
Sedangkan untuk vaksin primer AstraZeneca atau vaksin dosis pertama dan kedua AstraZeneca akan diberikan vaksin booster setengah dosis Moderna. (Hr/humaspurbalingga)