Dalam rangka Hari Jadi ke-183, Pemerintah Kabupaten Purbalingga memberikan santunan kepada anak yatim piatu. Mereka berasal dari Panti Asuhan Mandanisiwi Penambongan, Purbalingga dan Panti Asuhan Al Qhoerot Majasari, Bukateja. Santunan bagi anak yatim piatu dan pengasuh panti diberikan langsung oleh Wakil Bupati Purbalingga Drs H Sukento Rido Marhaendrianto MM di Rumah Dinas Bupati komplek Pendapa Dipokusumo, Senin (16/12) sore. Wabup mengatakan, meski jumlah santunan yang diberikan tidak seberapa namun diharapkan dapat mendukung aktifitas dan kebutuhan anak-anak yang harus menjalani kehidupan di lingkungan panti asuhan. “Tentu secara materi itu (santunan) tidak seberapa. Namun itulah bentuk perhatian pemkab terhadap sedikit anak yatim piatu dari sekian banyak anak yatim piatu di Purbalingga,” kata Wabup. Penyerahan santunan disaksikan Ketua TP PKK Hj Erna Sukento, Sekda Imam Subijakto SSos MSi beserta istri, sejumlah kepala bagian serta camat Purbalingga dan Bukateja. Kabag Kesra Setda, Drs Muh Nurhadi MM merinci, santunan untuk Panti asuhan Mandanisiwi terdiri dari santunan anak yatim piatu sejumlah 51 anak dan santunan bagi pengasuh panti sebanyak 6 orang. Sedangkan untuk Panti Asuhan Al Qhoerot Majasari, untuk anak sejumlah 29 dan pengasuh 4 orang. “Santunan untuk anak masing-masing seratus ribu rupiah dan untuk pengasuh sebesar dua ratus ribu rupiah,” jelas Nurhadi. Pimpinan Panti Asuhan Mandanisiwi, Suparna, mengaku senang panti asuhan yang dipimpinnya mendapat perhatian dari pemkab. Diungkapkan Suparna, bukan kali ini saja pemkab memberikan bantuan untuk anak-anak panti. “Perhatian ini sangat berarti bagi keberlangsungan panti dalam membantu anak yatim piatu yang diasuh,” katanya. Menurut Suparna, saat ini panti yang dikelola PKU Muhammadiyah ini memiliki anak asuh sebanyak 51 orang. Semuanya, tengah menempuh pendidikan SD sebanyak 5 anak, SLTP 17 anak dan sisanya sejumlah 29 anak bersekolah di jenjang SLTA. Sementara, dalam tauziahnya Kyai Drs H Noor Isja menegaskan bahwa memberikan perhatian kepada anak-anak yatim piatu dapat menjadi kekuatan dalam melaksanakan amanah menjadi seorang pemimpin. Mereka yang suka berbagi dengan anak yatim piatu, lanjut Noor Isja, termasuk golongan orang yang bertaqwa, yang akan selalu diberikan kemudahan dalam menghadapi berbagai urusan. “Mudah-mudahan inilah (kekuatan dan kemudahan) yang akan diperoleh para pemimpin di Purbalingga. Karena telah memberikan perhatian terhadap anak yatim piatu,” ungkap Noor Isja yang juga imam masjid agung Darrusaalam Purbalingga. Dia juga berpesan kepada anak-anak panti agar bersungguh-sungguh dalam menggapai cita-cita. Yang sudah biasa dilakukan, kata Dia, seperti berpuasa Senin Kamis, sholat lima waktu, belajar sungguh-sungguh dan ibadah-ibadah lainnya, harus dilakukan secara istiqomah. “Anak muda yang selalu berusaha sungguh-sungguh, bukan tidak mungkin pada masanya akan menjadi pemimpin masa depan Purbalingga, bahkan Indonesia,” tandasnya. (Humas/Hr)