PURBALINGGA, DINKOMINFO – Pemerintah Kabupaten Purbalingga menyiapkan anggaran Rp 77 miliar untuk pembangunan gedung dan kawasan ‘Purbalingga Islamic Center’ (PIC) di Jalan Soekarno – Hatta Kelurahan Karangmanyar, Kecamatan Kalimanah. Anggaran itu disiapkan secara multiyears mulai tahun 2017. Tahun 2017 ini dianggarkan Rp 15 miliar untuk penyiapan lahan dan penataan kawasan, dan selebihnya pembangunan fisik gedung mulai 2018 hingga 2019.
Untuk mendukung gedung PIC, prasarana Jalan Soekarno Hatta juga akan dilebarkan menjadi empat lajur dengan median jalan ditengahnya. Sepanjang jalan itu juga akan kita tulisi Asmaul Husna.
“Kompleks Purbalingga Islamic Center yang didirikan di atas lahan seluas 4,5 hektar kelak akan menjadi kompleks Islamic Center yang cukup megah. Dengan lahan seluas itu, maka sarana yang ada di dalamnya akan cukup lengkap. Secara keseluruhan, ada sebanyak 12 bangunan berdiri di kompleks PIC,” kata Bupati Purbalingga, H Tasdi, SH, MM, Selasa (20/6).
Dikatakan Tasdi, ke-12 bangunan tersebut, terdiri dari gedung pengelola, gedung untuk kantor Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI) Purbalingga, Gedung Majelis Ulama Indonesia (MUI), dan Gedung Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB), serta ruang konferensi berikut tempat parkirnya.
Selain itu, juga akan dibangun minitur berbagai lokasi yang dilaksanakan umat Islam saat melaksanakan ibadah haji. Antara lain, miniatur Ka’bah, masjid yang menyerupai Masjidil Haram beserta mihrabnya, bukit Sofa dan Marwa, kawasan Mina berikut terowongannya, Muzdalifah dan Padang Arafah.
”Di lokasi seperti Padang Arafah dan Mina, nantinya juga akan didirikan tenda yang menyerupai tenda di Mina dan Arafah. Bahkan kita juga akan bangun miniatur Raudhah seperti yang ada di Masjid Nabawi Madinah,” kata Tasdi.
Dengan berbagai kelengkapan sarana yang ada di PIC, maka jemaah calon haji asal Purbalingga, tidak perlu lagi kerepotan saat melaksanakan manasik. Termasuk juga para jemaah dari kabupaten lain, bisa melaksanakan manasik di PIC. “’Dengan manasik di PIC, maka jemaah calon haji, sudah bisa membayangkan secara lebih akurat mengenai apa dan bagaimana prosesi haji yang akan dilakukan di Tanah Suci,” katanya.
Bahkan selain untuk kegiatan manasik, pada hari biasa masyarakat juga melihat-lihat berbagai sarana yang ada. ”Pada hari-hari biasa, kompleks PIC bisa menjadi tempat wisata edukasi bagi masyarakat,” jelasnya.
Untuk pengelolaannya, lanjut Tasdi, kelak akan diserahkan pada Unit Pengelola Teknis (UPT) atau bentuk lembaga lain. ”Yang terpenting memberikan manfaat untuk masyarakat agar menjadi tepat wisata edukasi, termasuk nantinya juga untuk kegiatan ibadah haji seperti manasik dan pemberangkatan jemaah calon haji, Ramadhan Fair atau kegiatan-kegiatan keagamaan lainnya,” jelasnya.
Tasdi menambahkan, pihaknya optimis keberadaan PIC ini kelak juga akan makin menunjang keberadaan daya tarik wisata di Purbalingga. ”Dengan adanya PIC, maka upaya pengembangan wisata di Purbalingga akan semakin maju karena sebelumnya sudah ada tempat-tempat wisata andalan seperti Owabong, Goa Lawa, Taman Wisata Pendidikan Purbasari Pancuranmas, Sanggaluri Park, Monumen Tempat Lahir Jenderal Soedirman, desa-desa wisata dan sejumlah daya tarik lainnya,” tambah Tasdi. (yit)