PURBALINGGA, HUMAS – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jateng mengucurkan bantuan uang tunai sebesar Rp 1,199 milyar kepada 279 Kepala Keluarga (KK) korban bencana angin ribut di Purbalingga. Bantuan disampaikan Kepala Bidang I Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jateng, Purwito, S.Sos kepada Bupati Purbalingga Heru Sudjatmoko, M.Si di ruang operation Room Graha Adiguna, Rabu (30/5/2012). Bencana itu sendiri terjadi pada tanggal 24 – 26 Januari 2012 silam.
Bantuan diberikan dalam bentuk cek, dan pada kesempatan itu langsung dicairkan sebagian dan selanjutnya diserahkan kepada 80 korban yang berasal dari empat kecamatan masing-masing Mrebet, Karangjambu, Kaligondang dan Pengadegan. Bantuan kepada korban lainnya akan diberikan menyusul di wilayah kecamatan masing-masing.
Kepala BPBD Purbalingga Priyo Satmoko, SH mengungkapkan, bantuan secara rinci diberikan korban rumah roboh sebanyak 83 KK masing-masing Rp 5 juta, korban rumah rusak berat 196 KK masing-masing Rp 4 juta, “Selain bantuan dari Pemprov, Pemkab juga telah mengucurkan bantuan sebelumnya kepada korban angin ribut, tanah longsor, dan kebakaran yang terjadi antara tanggal 1 Januari hingga 25 Mei 2012 kepada 307 korban senilai Rp 200 juta,” kata Priyo Satmoko.
Priyo menegaskan, korban yang telah menerima bantuan dari Pemkab tidak menerima bantuan double dari pemprov. Meski kategori rumah yang diberikan sama, namun nilai bantuan yang bersumber dari dana Provinsi Jateng berbeda dengan yang berasal dari Pemkab. Untuk korban rumah roboh sebanyak 10 buah, Pemkab membantu masing-masing Rp 2,5 juta, rumah rusak berat 22 KK masing-masing 1,5 juta, rumah rusak sedang 273 KK masing-masing Rp 500 ribu. Kemudian untuk korban luka 1 orang mendapat bantuan Rp 500 ribu, dan korban yang rumahnya direlokasi mendapat bantuan Rp 5 juta.
Dijelaskan Priyo, selama kurun waktu 1 Januari – 25 Mei 2012, telah terjadi 47 kejadian yang tersebar di 16 kecamatan. Kejadian itu meliputi angin ribut 17 kejadian, tanah longsor 16 kejadian, kebakaran 13 , dan banjir 1 kejadian. “Dampak akibat bencana itu, 4 orang meninggal dunia, 8 luka, 94 rumah roboh, 219 rumah rusak berat, 274 rumah rusak sedang, 140 rumah rusak ringan, 8 rumah terancam, 1 kios ludes terbakar, 1 ruas jalan rusak, dan 6 bangunan lain mengalami kerusakan,” rinci Priyo.
Sementara itu Purwito mengemukakan, bantuan Pemprov Jateng sebagai wujud kepedulian Gubernur Biit Waluyo atas program Bali Ndeso Mbangun Ndeso. Purwito mengakui, bantuan diberikan terlambat karena harus melalui sejulah proses. “Mungkin rumah para korban sudah dibenahi, namun paling tidak bantuan ini bisa meringankan beban. Saya meminta bantuan jangan untuk membeli sepeda motor baru, atau bahkan untuk kawin lagi,” ujar Purwito sembari menambahkan, nilai bantuan kepada korban bencana di Purbalingga merupakan terbesar di Jateng.
Bupati Heru Sudjatmoko mengatakan, pihaknya mengaku bersyukur atas bantuan itu, tetapi sekaligus juga prihatin atas musibah yang telah menimpa warganya. Bupati Heru juga meminta para korban untuk bertawakhal menghadapi musibah itu. “Musibah ini mudah-mudahan bukan sebagai hukuman, tetapi karena ujian dari Yang Maha Kuasa. Oleh karenanya, para korban diminta tetap sabar, tawakhal dan tetap berikhtiar,” kata Bupati Heru Sudjatmoko. (Humas/y)