PURBALINGGA, INFO- Gelombang eksodus pemudik dari kota besar yang semakin masif ke Desa Tlahab Lor membuat kekhawatiran bagi warga yang mendiami Desa tersebut. Hal tersebut disampaikan Kades Tlahab Lor, Karangreja Dirmanto, Minggu (29/3/2020) saat dihubungi guna mengkonfirmasi kesiapan Pemdes untuk menangani Covid-19.
Dirmanto mengatakan, himbauan untuk tidak mudik terlebih dahulu ke kampong halaman gternyata belum diikuti dengan baik oleh para perantau. Dirinya memahami betul dampak penghentian aktivitas di kota besar bagi para perantau karena mereka tidak bisa berbuat banyak untuk memenuhi kebutuhan sehingga mereka harus pulang ke kampong halaman walau pun beresiko menularkan penyakit apabila mereka membawa virus berbahaya.
“Kami bisa memahami kenapa para perantau itu pulang dari kota besar. Mereka pasti tidak tahu akan berbuat apa karena kebutuhan tidak bisa dipenuhi disana karena berbagai akses memang ditutup,” kata Dirmanto.
Dirinya telah mengimbau kepada para pemudik untuk melakukan tes kesehatan di Puskesmas terdekat dan melakukan isolasi mandiri selama beberapa yang telah ditentukan sehingga warga lain akan merasa terjamin kesehatannya. Namun, tak jarang pemudik yang mengabaikan seruan itu sehingga Pemdes Tlahab Lor memutar otak agar para pemudik dites kesehatan terlebih dahulu. Selain mengarahkan para driver travel masuk menuju Balai Desa agar pemudik dites, Pemdes juga menggerakkan para pemuda untuk membuat portal jalan agar setiap pemudik tidak luput dari pengawasan dan mendapat tahapan penanganan yang telah ditetapkan.
“Kami juga mengajak para pemuda membuat portal jalan sementara hingga wabah berakhir. Jadi skemanya nanti mobil travel akan dihentikan dulu atau yang turun dari bus lalu diarahkan ke balai Desa kemudian diukur suhu tubuhnya dan prosedur-prosedur lain yang harus dilewati,” ujarnya.
Kadus I Tlahab Lor, teguh Sugiyanto menyampaikan terima kasih atas keguyuban dari para pemuda Tlahab Lor yang peduli dengan lingkungannya. “Kami berterima kasih atas gotong royong para pemuda. Ini bukan untuk membatasi para pemudik pulang ke kampong halaman namun lebih pada upaya pencegahan,” tutur Teguh.
Tokoh pemuda Dusun I, Sutoro yang mengomandani aksi tersebut mengatakan, upaya preventif demi kesehatan warga perlu dilakukan. Dia pun sependapat dengan Kadus Teguh bahwa itu dilakukan bukan untuk membatasi para pemudik tapi agar kesehatan warga Desa terjamin. “Jadi ini kan tujuannya pencegahan supaya warga kami tidak terjangkit. Prosedur kesehatan juga nanti kan dilalui. Kami para pemuda juga berdoa agar wabah ini berakhir sehingga kita bisa beraktivitas seperti biasa,” pungkas lelaki yang piket menjaga portal dari bambu itu. (KP-4).