PURBALINGGA – Penanganan akibat bencana tanah bergerak yang terjadi Kamis (3/12) di Dukuh Pagersari Desa Tumanggal Kecamatan Pengadegan, masih harus menunggu mitigasi dan analisa tim ahli dari Dinas Energi Sumber Daya dan Mineral (ESDM) Provinsi Jawa Tengah dan Fakultas Geologi Unsoed Purwokerto. Hal itu diungkapkan Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi saat mengunjungi korban bencana tanah bergerak di desa tersebut.
“Setelah nanti kita mendapatkan hasil rekomendasi terkait kajian itu, baru kita akan lakukan tindak lanjut penanganan, apakah perlu melakukan relokasi atau hanya renovasi,” ujar Bupati Tiwi di lokasi bencana Desa Tumanggal, Senin (7/12).
Bencana alam tanah bergerak di Desa Tumanggal, sedikitnya terdapat 214 kepala keluarga (KK) yang terdampak, terdiri dari 165 rumah dengan jumlah jiwa sebanyak 710 orang. Untuk rumah yang mengalami kerusakan jumlahnya ada 76 unit terdiri dari rumah rusak berat 20, rusak sedang 1 rumah dan rusak ringan 55 rumah.
Selain bencana di desa Tumanggal, Bupati Tiwi juga melakukan kunjungan ke lokasi bencana tanah longsor yang mengakibatkan dua titik jalan di Dukuh Mlayang Desa Sidareja Kecamatan Kaligondang nyaris terputus. Lokasi lain yang mendapat perhatian Bupati adalah tanah longsor di wilayah Rt 4 RW 2 Desa Wlahar Kecamatan Rembang. Sedikitnya terdapat 6 KK terdampak karena tanah yang longsor berada persis di bagian belakang rumahnya.
Kunjungan terakhir Bupati Tiwi mengecek lokasi bencana di Desa Kaliori Kecamatan karanganyar. Akibat tanah longsor, ruas jalan yang menghubungkan ke wilayah RT 22 terputus total. Sehingga 80 KK yang berada di wilayah itu hanya bisa mengakses jalan dengan berjalan kaki. Selain itu, menurut keterangan Kepala Desa Ada Subarkat, di desanya juga ada satu jembatan yang mengalami putus akibat banjir.
Pada kesempatan tersebut, Bupati Tiwi mengunjungi tempat pengungsian khususnya di Desa Tumanggal sekaligus menyerahkan sejumlah bantuan. “Saya atas nama pribadi dan pemerintah ikut prihatin dengan kejadian bencana ini, dan semoga masyarakat semua tetap kuat, diberikan kesabaran dan tetap sehat ditengah pandemi covid-19 yang belum selesai,” katanya.
Dirinya juga menyampaikan apresiasi seluruh masyarakat yang telah memberikan empati dan perhatian yang luar biasa kepada saudara-saudara kita yang membutuhkan. “Tentunya penanganan bencana di beberapa tempat membutuhkan sengkuyung dari seluruh elemen masyarakat. Atas nama pemerintah, kami menyampaikan apresiasi kepada masyarakat yang memberikan perhatian dan bantuan terhadap penanganan bencana ini,” katanya.
Bupati Tiwi yang didampingi sejumlah pejabat pemkab dan BPBD langsung memerintahkan jajaranya untuk melakukan penanganan darurat. Terutama melakukan pembenahan sementara terhadap akses jalan yang mengalami kerusakan. (Hr/HumasPurbalingga)