Purbalingga, Dinkominfo – Wakil Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi mencanangkan gerakan pengendalian Wereng Batang Coklat (WBC) yang menyerang persawahan di Purbalingga musim tanam ini. “Saya menghimbau kepada para kadang tani untuk bergotong royong untuk mengendalikan serangan hama secara terpadu,” ujarnya pada sambutan di area persawahan Desa Kalitinggar, Kecamatan Padamara, Sabtu (17/6).
Selain gerakan pengendalian Wakil Bupati juga berharap para petani menyerap teknologi budidaya pertanian yang ramah iklim guna meminimalisir serangan hama. Petani juga diharapkan bisa tanam padi serempak untuk dapat memutus siklus hama dan penyakit padi, “Jika ada serangan hama, segera laporkan ke petugas pengamat hama atau penyukuh yang ada di desa. Segera tangani bersama,sengkuyung, bareng-bareng, gropyokan, gotongroyong niscaya serangan hama akan tertangani,” katanya.
Sementara itu Kepala Dinas Pertanian Lily Purwato mengatakan bahwa musim tanam April-September (Asep) tahun ini, serangan hama dan penyakit pertanian naik cukup signifikan, terutama hama wereng batang coklat. Perubahan cuaca dan anomali iklim menjadi salah satu penyebab merebaknya hama wereng batang coklat. “Selain itu, pengendalian hama sporadis, kurangnya predator alami dan berbagai faktor lain juga berkontribusi terhadap meningkatnya serangan,” ujarnya.
Sampai dengan Mei 2007 luas serangan hama wereng seluas 283, 44 ha. dengan luas serangan ringan 259.40 ha, sedang 15,14, berat 4 ha dan puso 8,9 ha. dengan luas areal waspada 2450 ha. Kecamatan Padamara merupakan wilayah dengan luas serangan hama wereng batang coklat yang terluas.
Seperti diketahui, wereng batang coklat merupakan salah satu hama berbahaya pada pertanaman pada karena mampu menimbulkan kerusakan baik secara langsung maupun tidak langsung. Kerusakan secara langsung terjadi karena hama ini mempunyai kemampuan menghisap cairan tanaman yang menyebabkan daun menguning, kering dan akhirnya mati yang dikenal dengan gejala hopperburn, Serangan WBC juga menyebabkan perkembangan akar merana dan bagian tanaman yang terserang menjadi terlapisi oleh jamur.
Selain itu, serangan WBC juga menimbulkan kerusakan secara tidak langsung kerena serangga ini merupakan vektor penyakit kerdil rumput dan kerdil hampa. WBC merupakan hama yang sejak tahun 1985 telah mengancam target swasembada beras.
Wereng merupakan hama padi yang paling berbahaya dan paling sulit dikendalikan. Sulitnya memberantas hama padi ini lantaran wereng batang coklat mempunyai daya perkembangbiakan yang cepat dan cepat menyesuaikan diri terhadap perubahan lingkungan.
Berbagai upaya sudah dilakukan untuk mengendalikan serangan, diantaranya, pengamatan hama secara berkala, langkah pencegahan melalui gerakan tanam serempak, penanaman refugia (tanaman pengendali hama) juga bantuak insektisida untuk pengendalian jika sudah terjadi serangan.
“Saat ini juga sudah dibentuk brigade alsintan di Kabupaten dan di setiap kecamatan berpusat di BPP yang sudah dibekali dengan alat semprot dan omprongan tikus untuk pengendalian hama secara terpadu,” ujar Lily
~ Dinpertan / Dinkominfo (DALP)