PURBALINGGA – Memasuki era globalisasi, kemajuan informasi, teknologi dan mobilitas penduduk yang semakin tinggi, memicu perubahan perilaku, budaya serta gaya hidup masyarakat sehingga dapat menjadi faktor meningkatnya penyebaran virus HIV/AIDS di masyarakat yang berdampak positif dan negative sekaligus.
Pernyataan tersebut disampaikan Heny Ruslanto, Kepala Sekretariat Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Purbalingga saat menyampaikan laporan penyelenggaraan seminar/talk show dalam rangka peringatan hari AIDS sedunia (HAS) tingkat Kabupaten Purbalingga yang dilaksanakan di Pendapa Dipokusumo Kamis (01/12).
Heny mengatakan, berdasarkan data dari Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Goeteng Tarunadibrata Purbalingga bahwa kenaikan penderita HIV/AIDS di Purbalingga mengalami kenaikan 100% lebih. Data yang ada pada tahun 2015 jumlah penderita 28 orang dan sampai dengan bulan November 2016, jumlah penderita HIV/AIDS di Purbalingga mencapai angka 62 orang.
Total jumlah penderita HIV/AIDS di Purbalingga mulai tahun 2010 sampai dengan tahun 2016 telah berjumlah 179 orang. Penyebarannya hampir merata di seluruh Kecamatan yang ada di Purbalingga. Dari 18 Kecamatan, tercatat ada 5 Kecamatan dengan jumlah penderita HIV/AIDS tertinggi yaitu di Kecamatan Purbalingga, Padamara, Kutasari, Bobotsari dan Kejobong.
“Fakta ini berdampak positif, masyarakat jadi semakin paham dan sadar akan potensi terjangkit HIV/AIDS sehingga memeriksakan dirinya. Namun disisi lain, peningkatan jumlah penderita HIV/AIDS tentu membuat kita sangat prihatin,” kata Heny.
Karena itu, lanjut Heny, KPA Purbalingga telah meneguhkan komitmen mengajak seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD), TNI, POLRI, Organisasi Sosial Masyarakat, Sekolah-sekolah, Tokoh Agama dan juga Tokoh Masyarakat untuk bahu membahu bekerja sama dalam upaya pencegahan dan penanggulangan AIDS di Kabupaten Purbalingga.
“Karena tugas ini bukan hanya tanggungjawab KPA saja, tapi menjadi tanggungjawab seluruh komponen masyarakat untuk turut serta memerangi penyebaran virus HIV/AIDS, ” kata Heny.
Dalam sambutannya, Bupati Purbalingga Tasdi yang membuka kegiatan talkshow menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas penyelenggaraan talkshow yang sangat bermanfaat memberikan pemahaman kepada masyarakat bagaimana mengetahui apa itu HIV/AIDS, sekaligus bagaimana mencegah agar tidak terjangkit virus HIV/AIDS.
“Momentum HAS, kita jadikan perenungan agar lebih mawas diri dan berhati-hati, karena kita mengetahui bahwa HIV/AIDS telah menelan nyawa jutaan masyarakat dunia. Maka kita harus berusaha menghindari dari penyakit mematikan ini, dan berupaya menjaga keluarga, teman, sanak saudara dan masyarakat sekitar kita untuk tidak terjangkit HIV/AIDS,” kata Bupati Tasdi.
Seminar/talkshow dalam rangka HAS tahun 2016, dihadiri Ketua DPRD Purbalingga Tongat, Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Purbalingga Ny. Erny Widyawati Tasdi, anggota TNI dan POLRI beserta organisasi wanitanya, organisasi profesi, organisasi pemuda dan pelajar. Talkshow menghadirkan narasumber Dr. Muhammad Muhson Sp.A. dari RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto, Dr. Wuryanto dari RSUD Goeteng T., Dr. Nonot Mulyono Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Purbalingga dan juga narasumber dari ODHA (orang dengan HIV/AIDS). (taufiq.h)