PURBALINGGA – Dalam rangka memperingati Hari Kartini, Komunitas Penulis Perempuan Purbalingga menggelar peluncuran buku antologi puisi bertajuk “Mencari Celah Syukur di Antara Sayap-Sayap yang Mulai Patah”. Acara berlangsung pada Sabtu (26/4/2025) di Ruang Audio Visual Perpustakaan Daerah (Perpusda) Kabupaten Purbalingga.
Buku antologi tersebut merupakan karya kolektif dari 28 penulis perempuan yang tergabung dalam komunitas tersebut. Kumpulan puisi ini menjadi buku kelima yang berhasil diterbitkan oleh komunitas yang dibentuk sebagai ruang ekspresi dan apresiasi bagi perempuan Purbalingga dalam dunia literasi.
Ketua Komunitas Penulis Perempuan Purbalingga, Windu Setyaningsih, menyampaikan apresiasi kepada seluruh anggota yang telah berkontribusi dalam penyusunan buku. Ia menyebutkan bahwa proses kreatif yang dilakukan para penulis melibatkan banyak pengalaman personal dan refleksi mendalam.
“Saya salut dengan semuanya, dan akhirnya terkumpul lebih dari 100 puisi. Mari kita bersama terus menulis dengan hati,” ungkap Windu dalam sambutannya.
Peluncuran buku ini tidak hanya menjadi ajang selebrasi sastra, tetapi juga bentuk nyata peran perempuan dalam mengembangkan budaya literasi di daerah. Puisi-puisi yang disusun dalam antologi ini mencerminkan ragam emosi, perjuangan, hingga semangat untuk bangkit dari berbagai keterbatasan.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan (Dinarpus) Kabupaten Purbalingga, Sadono, dalam sambutannya menyatakan bahwa kontribusi komunitas ini menjadi penggerak penting dalam peningkatan minat baca dan budaya menulis di kalangan masyarakat, khususnya perempuan.
“Perlu diketahui, kondisi Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat (IPLM) Kabupaten Purbalingga pada tahun 2024 berada di angka 70,33%, dinilai dari tujuh indikator. Sementara Tingkat Kegemaran Membaca (TGM) berada di angka 63,68%, dari lima indikator,” jelasnya.
Menurut Sadono, capaian literasi tersebut masih perlu terus didorong melalui gerakan-gerakan pegiat literasi yang konsisten seperti Penulis Perempuan Purbalingga. Ia berharap peluncuran buku kelima ini bisa menjadi pemicu semangat bagi pegiat literasi lainnya untuk turut aktif mengisi ruang literasi.
Peluncuran buku ini juga dimeriahkan dengan pembacaan puisi oleh beberapa kontributor, diskusi santai seputar proses kreatif penulisan, serta penyerahan simbolis sebagai bentuk apresiasi dan dukungan terhadap kegiatan literasi. (GIN/Kominfo)