PURBALINGGA, Sebagai rangkaian dari Peringatan Hari Anak Nasional (HAN) dan Hari Keluarga Nasioanal (HARGANAS) ke XXIV Tingkat Provinsi Jawa Tengah Tahun 2017 yang dipusatkan di Purbalingga, diselenggarakan Pagelaran Wayang Kulit Semalam Suntuk dengan Dalang Ki Kukuh Bayu Aji dan putranya Ki Bima Bayu Aji bertempat di lapangan desa Cipaku, Kecamatan Mrebet, Selasa (25/7).
Dalam kesempatan tersebut Bupati Tasdi menyampaikan bahwa Visi Purbalingga yaitu Purbalingga yang Mandiri Berdaya Saing Menuju Masyarakat yang Sejahtera Berakhlak Mulia harus dimulai dari masyarakt yang berakhlak mulia, masyarakat yang mulia harus dimulai dari keluarga yang berakhlak mulia. Sedang keluarga yang berakhlak mulia harus didukung dari anggota keluarga pribadi-pribadi yang berakhlak mulia. Termasuk didalamnya adalah anak-anak kita sebagai generasi muda penerus bangsa. “Untuk itu melalui momentum Hari Anak Nasional dan Hari Keluarga Nasioanal yang tahun ini dipusatkan di Purbalingga, mari kita jadikan untuk introspeksi dan mawas diri kita sebagai konsekwensi kita sebagai orang tua, karena anak-anak kita merupakan generasi yang akan datang memimpin tongkat estafet pemerintahan baik di Purbalingga, Tingkat Jawa Tengah maupun Nasional,” ujar Bupati Tasdi saat menyampaikan sambutan didampingi Wakil Bupati beserta Pejabat lainnya.
Untuk itu maka kita sebagai orang tua harus memenuhi hak-hak anak, diantaranya; hak hidup, hak tidak mendapat intimidasi, hak tumbuh dan berkembang dan berkreasi serta hak berpartisipasi. “Jangan sampai anak kita terkekang, tidak berkembang, tidak mendapatkan kehidupan yang selayaknya, untu itu Saya mengingatkan jangan lupa untuk mendidik anak-anak kita menjadi anak yang cerdas dan berakhlak mulia, karena anak adalah titipan Tuhan,” tutur Bupati Tasdi yang dikaruniai dua anak putra dan putri ini.
Terkait dengan Hari Keluarga Nasional, maka dengan mempunyai anak yang berakhlakul karimah, cerdas, mampu hidup cukup sehat akan mendukung keluarga yang sehat, keluarga yang sakinah, mawadah warahmah guna mewujudkan Purbalingga yang Baldatun Toyyibatun Wa Raffun Ghofur. “Inilah makna yang sesungguhnya mengapa kita memperingati Hari Anak Nasional dan Hari Keluarga Nasional,” ujar Bupati penuh semangat.
Pagelaran Wayang Kulit Semalam Suntuk ini bukan hanya sekedar tontonan saja, namun juga pagelaran wayang kulit ini hendaknya menjadi hikmah serta tuntunan dalam kehidupan sehari-hari, sehingga akan menjadi manusia yang selamat dunia dan akherat. Dalam kesempatan tersebut Camat Mrebet Sadono menyampaikan apresiasi dan penghargaan yang setinggi-tingginya atas perhatian Bupati dan Wakil Bupati terhadap kemajuan pembangunan yang ada di Kecamatan Mrebet dimana untuk tahun 2017 ini, dana yang turun di Mrebet sebesar 46 Milyar lebih.(PI-3/PI-5)