PURBALINGGA, Dalam rangka memperingati Hari Jadi Kabupaten Purbalingga yang ke 187, Bupati Purbalingga, Tasdi kembali mengingatkan sesanti
Tasdi mengatakan pembangunan hanya bisa berhasil karena adanya sinergi, bergotong-royong dalam memayu hayuning bawana. Sesanti mempunyai arti kebulatan tekad masyarakat dan pemerintah untuk saling bahu membahu membangun Purbalingga. Sebagaimana visi Purbalinggga yang mandiri dan berdaya saing menuju masyarakat sejahtera yang berakhlak mulia/ berakhlaqul karimah
Bupati berpesan kepada seluruh masyarakat Purbalingga agar menyingsingkan lengan baju, memusatkan pikiran dan tenaga untuk bekerja lebih keras lagi dalam mewujudkan kemajuan dan kesejahteraan purbalingga saat ini dan yang akan datang. Merapatkan barisan, bergandengan tangan, melangkah dan maju bersama untuk membangun dan mewujudkan purbalingga yang lebih baik lagi.
“ Marilah kita saling menjaga dan membina kerukunan dan kerjasama didalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Meningkatkan dan mengembangkan kemampuan dan etos kerja dalam memajukan purbalingga, sehingga visi dan misi Purbalingga dapat terwujud,” kata Tasdi
Di puncak musim penghujan Tasdi juga mengimbau kepada seluruh warga Purbalingga, untuk selalu meningkatkan kewaspadaan. Serta selalu menjaga lingkungan agar terhindar dari berbagai marabahaya dan musibah bencana alam yang sewaktu-waktu dapat terjadi.
Kepala Dinas Komunikasi dan Inmformatika (Dinkominfo) Tri Gunawan Setyadi mengatakan pahargayan agung tersebut diikuti oleh seluruh kepala organisasi perangkat daerah (OPD) dan seluruh kepala desa se Kabupaten Purbalingga. Seluruh prosesi tersebut menggunakan bahasa jawa dengan diiringi musik gamelan dan para penari dari Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta.
“ Pada kesmepatan itu juga diperagakan tari Bambangan Cakil dan Gambyong,” katanya.
Prosesi dimulai dengan peneriman songsong agung dan tombak pusaka Kabupaten dari Ketua Dewan Tongat kepada Bupati Purbalinggga. Kemudian Bupati, Wakil Bupati, Pimpinan Forkompimda, pimpinan OPD dan para kepala desa melakukan kirab mengitari alun-alun menuju DPRD untuk mengikuti rapat paripurna istiwema.
Pada kegiatan tersebut juga dikirab 3 gunungan yakni gunungan hasil bumi, buah-buahan dan jajan pasar. Juga diiringi dengan pasukan tombak dan pasukan umbul-umbul, kemudian dibelakangnya pasukan pembawa foto Bupati dan wakil bupati sejak Raden Ngabehi Dipoyudo III sampai dengan bupati sekarang (Tasdi-Tiwi).
“ Tiga Gunungan tersebut kemudian diperebutkan oleh masyarakat sesampainya di depan Gedung DPRD. Tiga gunungan tersebut sebagai ungkapan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa dan juga untuk nguri-nguri budaya jawa,” pungkasnya. (PI-2)