PURBALINGGA , Dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda yang ke 85, karyawan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dinpendukcapil)memakai baju adat Banyumasan. Pemakaian baju adat dikenakan bukan hanya kepada petugas pelayanan saja namun semua karyawan mulai dari kepala dinas sampai cleaning servis.
Kepala Dinpendukcapil, Nur Hamam mengatakan pemakaian baju adat merupakan wujud empati terhadap perjuangan para pemuda di dalam mempersatukan bangsa Indonesia. Perjuangan para pemuda pada masa itu patut kita apresiasikan dengan mengelorakan kembali semangat juangnya.
“ Salah satunya adalah dengan menggunakan baju adat ini,” ujar Nur Hamam, Rabu (28/10)
Selain penggunaan baju adat, lanjut Nur Hamam, Dinpendukcapil juga berusaha untuk meningkatkan pelayanan terhadap masyarakat terkait dengan kependudukan dan catatan sipil. Pelayanan KTP yang kemarin belum bisa terlayani karena blangko kosong, pada minggu pertama Oktober sudah bisa dilayani.
“Kita sudah mendatangkan 38 ribu blangko KTP dari pemerintah pusat, sehingga kita berharap pencetakan KTP bisa kita lakukan secara bertahap,” ujar Nur Hamam.
Namun demikian menurut Nur Hamam dalam pelayanan pencetakan KTP belum sesuai dengan SOP (Standard Operating Procedure) yakni 14 hari. Pencetakan KTP bisa memakan 1-2 bulan, hal ini dikarenakan menumpuknya permintaan cetak KTP pada saat blangko kosong dan kapasitas printer yang belum memenuhi.
“Sampai saat ini pelayanan KTP per hari hanya bisa mencetak 100-150 buah,” ujar Nur Hamam.
Nur Hamam menambahkan bagi masyarakat yang sudah melakukan perekaman dan belum mendapatkan KTP maka bisa langsung mengurus ke kelurahan/desa terus ke kecamatan. Petugas kecamatan nantinya akan mendata, setelah itu dikirim ke Dinas untuk dilakukan falidasi, setelah itu baru di cetak.
“Masyarakat hanya mengisi form pembuatan KTP dan Fc KK terbaru di ketahui desa, kemudian di serahkan ke kecamatan. Pengambilan KTP cukup dilakukan di kecamatan, tanpa harus datang ke Dinas,” pungkas Nur Hamam (Sapto Suhardiyo)