PURBALINGGA – Bupati Purbalingga H Tasdi SH MM, Sabtu (19/5) mengundang sejumlah pengurus Takmir Masjid Agung Darussalam Purbalingga di ruang kerja bupati. Pertemuan ini bertujuan untuk menyambung silaturahmi dan bertukar komunikasi mengenai program-program keagamaan antara pemerintah sebagai ulil amri dengan pemuka agama.
Bupati Purbalingga H Tasdi SH MM menyampaikan terimakasih atas kontribusi dari Takmir Masjid Agung Darussalam yang selama ini yang turut membangun Purbalingga khususnya di bidang akhlakul karimah. “Kami menyadari Pemerintah daerah dalam mewujudkan visi misi tidak bisa berjalan sendirian, perlu simbiosis dari umaro (pemerintah), ulama (pemuka agama) dan umat (masyarakat). Selain silaturahmi, diharapkan pertemuan ini juga, memabngun yang tadinya lemah jadi dikuatkan,” tutur bupati.
Kegiatan ini juga berlangsung tukar informasi mengenai program yang selama ini dilaksanakan antara Masjid Agung Darussalam dengan pemerintah. Adapun dari Pemkab Purbalingga, Bupati Tasdi menerangkan ada beberapa programnya yang mandukung akhlakul karimah, salah satunya dengan pembangunan Islamic Centre.
“Islamic Centre rencana bisa selesai 2 tahun yang akan datang. Kami juga sudah mengusulkan agar Purbalingga bisa dibangun embarkasi haji untuk menampung calon jamaah haji dari Jawa Tengah bagian barat,” paparnya.
Lebih lanjut, bupati menyampaikan program lain yang dilaksanakan tahun ini, seperti umroh gratis 42 orang, subuh berjamaah, peningkatan honor guru madrasah diniyah, honor pimpinan pondok pesantren, Tim Pemandu Haji Daerah (TPHD) dan bantuan kepada 4800 yatim piatu se-Purbalingga.
Sementara Ketua Takmir Masjid Agung Darussalam KH Drs M Noer Issja menyambut baik undangan tersebut. Ia juga menyampaikan bahwa sepanjang sejarah hubungan antara pemerintah dengan pihak Takmir Masjid Agung Darussalam tidak pernah bersebrangan. “Bahkan kami harus patuh kepada pemerintah, sehingga kami justru menunggu-nunggu masukan-masukan program bagaimana agar masjid ini harus rohmatan lil alamin,” kata Issja.
KH Drs M Noer Issja juga menyampaikan program-program yang selama ini dijalankan oleh pihak pengurus, salah satunya yakni menampung kegiatan-kegiatan pengajian dari berbagai aliran Islam di Purbalingga. Issja mengatakan sejauh ini takmir masjid tidak berpihak pada golongan manapun, justru yang ia patuhi adalah pemerintah, termasuk dalam penentuan hari raya Idul Fitri.
“Acara yang diselenggarakan di Masjid Agung Darussalam umumnya datang dari berbagai pihak yang kami rasa dinilai ma’ruf. Siapapun yang datang ke masjid harus mebawa kedamaian. Di dunia ini islam banyak madhab semuanya harus bisa satu padu,” paparnya.
Pada akhir kegiatan, Bupati Tasdi menyatakan harus take and give, yakni apa yang bisa diberikan pemerintah kepada masjid. Beberapa hal yang diusulkan oleh pihak pengurus diantaranya adalah pemberian honor atau uang kehormatan takmir dan pengurus masjid sebanyak 34 orang, jatah kurban serta adanya pertemuan rutin pengajian di Pemkab melibatkan kyai dari Masjid Agung Darussalam. Bupati juga membagikan bingkisan kepada para pengurus baik yang hadir maupun yang tidak dalam pertemuan itu. (Gn/Humas)