PURBALINGGA, INFO- Rendah minat baca warga Negara Indonesia membuat kesadaran literasi Negara ini kalah 100 tahun literasi dari Negara maju. Hal tersebut disampaikan Asisten Sekda bid. Pemerintahan dan Kesra, Agus Winarno saat mewakili Plt. Bupati melaunching Perpustakaan Desa (Perpusdes) di Desa Karangnangka Kecamatan Bukateja, Kamis (26/7).
Agus mengatakan, di rengking dunia, minat baca warga Negara Indonesia menduduki peringkat ke 60. Menurutnya, hal itulah yang membuat Indonesia kalah bersaing disbanding Negara maju di dunia. Dia mencontohkan Negara Jepang yang walaupun tidak diberkahi dengan Sumber Daya Alam yang berlimpah, warga negaranya gemar membaca dan membuat Negara itu maju dalam teknologi karena kaya akan literasi.
“Menurut menteri keuangan Sri Mulyani, kegemaran membaca warga Indonesia kalah 100 tahun dari Negara maju. Ini memprihatinkan makanya kemajuan teknologi kita pun kalah jauh dari Negara lain,” kata Agus.
Dia berharap, dengan dibukanya Perpusdes akan meningkatkan minat baca khususnya di Desa Karangnangka. Dia menambahkan, perpustakaan tersebut harus selalu update tentang buku dan meningkatkan kapasitas sesuai zaman. Perpusdes tersebut diharapkan mampu bertransformasi menjadi perpustakaan digital yang diminati generasi muda.
“Mudah-mudahan di kesempatan mendatang, perpusdes ini bisa meningkatkan kapasitas menuju perpustakaan digital,” tambahnya.
Hadir dalam kesempatan tersebut, Plt. Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan (Dinarpus) Imam Hadi. Imam Hadi berujar, membaca bisa meningkatkan pengetahuan dan mengembangkan proses berpikir kritis. Lebig lanjut, imam hadi menjelaskan gemar membaca bisa mengurangi resiko terkena penyakit alzhemeir yang merusak jaringan otak.
“Dengan mambaca bisa mengurangi resiko penyakit alzhemeir dan meningkatkan berpikir kritis. Maka dari itu kami mengajak kepada semua masyarakat untuk gemar membaca,” pungkasnya. (KP-4)
Ket foto: Launching Perpusdes di Karangnangka Bukateja.