PURBALINGGA, HUMAS – Di era demokratisasi, pers sebagai bagian dari civil society tetap harus secara terus menerus memberikan fungsi edukasi kepada masyarakat, disamping fungsi lain sebagai pemberi informasi dan fungsi kontrol sosial. Pers bersama dengan pemerintah juga harus sama-sama memiliki kesadaran untuk saling meng-edukasi, dan salah satunya tidak menjadi lembaga superior.
”Pers tetap bekerja secara profesional dan menjunjung kebebasan, tetapi juga harus saling menghormati satu dengan yang lain,” kata Bupati Purbalingga Heru Sudjatmoko, M.Si, saat melakukan syukuran Hari Pers Tahun 2012 di Balai Wartawan Purbalingga, Kamis (9/2).
Syukuran ditandai dengan pemotongan tumpeng oleh Bupati Heru dan diserahkan kepada wartawan senior M Wachyono, SH. Ikut hadir pada kesempatan itu Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dinhubkominfo) Drs Yonathan Eko Nugroho, M.Hum, Kabag Humas Setda Drs Rusmo Purnomo, Kasubag Analisis dan Kemitraan Media Bagian Humas Ir Prayitno, M.Si, Kasubag Humas Polres AKP Trasmaka dan para wartawan media cetak dan elektronik liputan Purbalingga.
Menurut Bupati Heru, dalam mewujudkan good governance, peran pers tidak bisa dikesampingkan, tetapi justru makin dirasakan penting. Karena tuntutan peran inilah, pers harus semakin profesional. ”Kita dalam proses pembelajaran, termasuk di pemerintahan. Jangan dimaknai seperti anak TK (Taman kanak-kanak) seperti yang disebut almarhum Gus Dur. Sebagai bupati, saya juga tidak merasa sempurna, meski sudah lama di pemerintahan, tetapi tetap harus belajar, apalagi era dan situasinya terus berkembang,” kata Heru Sudjatmoko.
Bupati Heru mengajak kepada jajaran pers untuk saling menghormati, saling menghargai dan saling mendukung dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan di Purbalingga. Pers dan pemerintah juga harus saling mengingatkan untuk kemajuan bersama. ”Pers berfungsi untuk mengingatkan dan memberitahukan kepada masyarakat. Jika pers tidak bekerja memberitakan, maka masyarakat tidak akan tahu. Jika ada distorsi, setidaknya dapat dihilangkan demi kemajuan bersama. Disini perlunya fungsi check and balance, jika tidak ada maka tidak sempurna,” kata Bupati Heru.
Berita Sambel
Menyangkut soal pemberitaan, Bupati Heru mengumpakan seperti layaknya makanan sambel. Sambel ada yang pedas dan ada yang tidak. Rasa pedas itu sebenarnya relatif, mungkin menurut satu orang sambel itu tdak pedas, tetapi oleh orang lain, sambel yang sama dinilai sudah pedas. ”Sama-sama sambel, tetapi kadar pedasnya yang merasakan bisa berbeda. Ya sebisa mungkin, sambelnya kalau membuat ya jangan kepedasan,” kata Bupati Heru.
Dibagian lain, Bupati Heru juga memuji peran pers yang ikut menciptakan situasi dan kondisi aman di Purbalingga. Meski ada dinamikan, namun Bupati heru memandang itu sebagai hal yang wajar. Jika situasi aman, tentunya investasi akan bisa masuk ke Purbalingga. Dengan demikian akan ada lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat, yang akhirnya akan berpengaruh terhadap kesejahteraan masyarakat.
”Saya mengharap, pers tetap bisa menjaga stabilitas dan kondisi di Purbalingga yang aman dan kondusif, tanpa meninggalkan sifat dinamisnya. Sehingga investasi akan terus berkembang,” kata Bupati Heru sembari menambahkan silahturahmi yang telah terjalin baik dengan wartawan akan terus ditingkatkan lebih baik di kemudian hari. (Humas/y)