PURBALINGGA, INFO- Pertolongan pertama ketika seorang atlet mengalami cedera harus dilakukan dengan benar. Hal tersebut disampaikan dr. Aldera Asa Dinantara, pemateri acara sosialisasi pelayanan dan pelatihan bantuan hidup dasar bagi petugas medis klub internal Liga 1 dan 2 Askab PSSI Purbalingga, Senin (13/6/2022) di aula Laboratorium RSUD R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga.
Aldera mengatakan, salah dalam pemberian pertolongan pertama pada atlet yang mengalami cedera saat pertandingan akan berakibat fatal bagi sang atlet. Menurutnya, tim medis justru bisa saja menjadi penyebab keparahan dari seorang atlet yang mengalami cedera saat bertanding.
“Tim medis yang dimaksud adalah tim medis yang berada di lapangan yang memang ditugaskan untuk pertolongan pertama. Bukan tim medis yang maklum kita ketahui yang ada pada fasilitas kesehatan masyarakat,” katanya.
Dirinya mencontohkan atlet yang terkapar usai benturan kepala apabila tim medis tidak memperhatikan cara dan metode bagaimana melakukan pertama, sang atlet beresiko akan kehilangan kesadaran. Bagian-bagian vital harus diketahui sehingga penanganan saat cedera bisa meminimalisir dampak yang lebih parah.
“Misalnya benturan kepala, harus ditangani betul organ dan anatominya sehingga justru tidak fatal,” ujarnya.
Hendri Sutrisno, pengurus bidang kompetisi dan pertandingan Askab PSSI Purbalingga menyampaikan terima kasih kepada RSUD R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga yang telah melakukan fasilitasi kegiatan tersebut. Dirinya berharap setiap klub di Purbalingga untuk memiliki tenaga medis yang sedikit terlatih.
“Minimal mantri (perawat) lah. Sehingga memberi rasa aman saat pertandingan,” pungkasnya. (LL/Kominfo).