PURBALINGGA – Perusahaan agrikulutur produk pupuk organik Bio Takemi dari Jepang ingin menjajaki kerjasama berkaitan dengan pertanian organik di Purbalingga, Minggu (9/2) di Rumah Dinas Bupati Purbalingga. Mereka datang rombongan diantaranya Yamazaki Hirosaki (general manager organisasi pertanian Jepang yang di sebut JA Japan Agriculture), Takubo Michihiro (petani yang menggunakan pupuk tersebut) Matsuta Toshiyuki (Petani yang menggunakan pupuk tersebut), Otomo Akira (kepala produksi pupuk), Anouma Takemi (pemilik pupuk), Kitada Kenko (direktur perusahaan pupuk), Takagishi Seichihiro (suplayer bahan baku pupuk), Matsumoto Erina (manager perusahaan suplayer bahan pupuk).
Pada tahap ini, mereka menunjukan pencapaian produknya yang sudah dilakukan di Purbalingga. Yakni berupa hasil ujicoba produk pupuknya kepada Dinas Pertanian Purbalingga untuk proses perkecambahan biji/benih sejumlah komoditas pertanian Purbalingga.
“Hasil pengamatan kami, ujicoba pupuk untuk perendaman biji melon, kita melihat ada perbedaan dari yang pakai Bio Takemi dengan metode biasa dengan durasi yang sama. Dari 36 biji bisa 100 persen tumbuh kecambah semua, sedangkan yang tidak, hanya tumbuh 2 biji dan berlangsung lebih lama,” kata Kepala Dinas Pertanian Purbalingga, Mukodam.
Bio Takemi menurutnya telah diujicoba tahap perkecambahan tersebut di beberapa tempat. Diantaranya di Desa Serang, Kutasari dan Mewek, untuk komoditas sayur, palawija, nanas, Semangka, padi dan berbagai buah-buahan.
Meski demikian, pupuk Bio Takemi belum diujicobakan untuk sampai pada tahap kualitas dan kuantitas produksi. Sehingga masih membutuhkan waktu untuk pembuktian.
Menurut Mukodam kerjasama ini bisa dilakukan dengan berbagai syarat. Misalnya, perhitungan biaya yang lebih efisien, menghasilkan komoditas yang benar-benar organik dan sehat.
“Terlebih, Jepang juga bersedia mengimport hasil komoditas organik kita ini. Jika nanti berhasil, maka kita bisa mengatasi penurunan harga saat komoditas sedang panen raya. Dengan mengekspor sebagian ke Jepang harga akan lebih stabil dan petani tidak dirugikan,” ungkapnya.
Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi SE BEcon MM mengucapkan terimakasih kepada Bio Takemi yang telah memilih Purbalingga sebagai pilot project ujicoba pupuk organik untuk komoditas di Purbalingga. “Harapan saya mungkin nanti jika hasil ujicoba bisa membuahkan hasil yang baik, tentunya bisa bermanfaat bagi petani kami di Purbalingga,” katanya.
Kunjungan dari Jepang kali ini juga merupakan tindaklanjut atas kunjungan Bupati ke Jepang beberapa waktu lalu. Saat di Jepang bupati tertarik dengan pertanian Stroberi yang bervolume besar dan berkualitas sangat baik. Ia berharap hal serupa bisa diterapkan di Purbalingga khususnya untuk pertanian di Desa Serang dan sekitarnya yang sebelumnya dikenal penghasil stroberi.
“Kami juga membutuhkan pengembangan untuk petanian bawang putih agar di pasar tidak terjadi kelangkaan dan harganya bisa stabil. Kami harap pupuk ini bisa menunjukan hasil yang baik untuk pengembangan pertanian bawang putih,” katanya.(Gn/Humas)