PURBALINGGA, INFO – Ada banyak cara untuk menikmati keindahan alam pegunungan. Seperti halnya yang dilakukan oleh para peserta Petualangan Pemuda 2017 yang digelar oleh Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata (Dinporapar) Purbalingga, Minggu (15/10). Meski mengaku pegal-pegal, mereka mengaku menikmatinya. Jiwa nasionalisme kepada negara juga makin terasah.
“Usai mengikuti acara petualangan pemuda, badan rasanya pegal-pegal sekali. Namun, saya puas bisa menikmati keindahan alam pegunungan di sekitar kaki gunung Slamet itu,” tutur Esti Winarni, salah satu peserta yang mewakili Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Daerah (BKPPD) Purbalingga.
Esti mengungkapkan, saat naik ke salah satu bukit, nafas rasanya sudah seperti kampas mobil yang menipis. Sudah susah sekali untuk menanjak. Namun, dengan dorongan teman-teman satu regu sebanyak tujuh orang, akhirnya bisa mencapai bukit itu. “Teman-teman memberikan semangat, untuk mencapai puncak bukit, ehh.. ternyata setelah melewati bukit yang satu, masih ada satu bukit lagi, pasrah saja dech,” kesan Esti yang merupakan satu-satunya peserta putri dari regu BKPPD Purbalingga ini.
Esti mengaku, umur memang sudah tidak bisa ditipu. Para peserta lain, rata-rata masih muda, bahkan banyak yang pelajar. “Peserta dari instansi, rata-rata sudah berusia 30 – 40 tahun, maklum saja jika tidak secepat peserta muda,” ujar ibu tiga orang anak ini.
Sementara itu, Kepala Dinporapar Purbalingga, Drs Imam Hadi, M.Si mengungkapkan, lomba petualangan pemuda digelar dalam rangka peringatan hari Sumpah Pemuda ke-89 tahun 2017. Lomba diikuti 100 regu, dari target peserta 75 regu. Setiap regu beranggotakan tujuh orang. Satu regu bisa diisi peserta pria atau perempuan semua, atau bisa juga campuran. Star dan finish di obyek wisata Goa Lawa. Peserta menelusuri perbukitan, hutan dan ladang petani dengan rute yang telah ditentukan sejauh 8 kilometer dan waktu tempuh 2,5 jam.
“Kegiatan petualangan pemuda ini untuk menumbuhkembangkan rasa cinta tanah air, serta mempertebal semangat kebangsaan, persatuan dan kesatuan di kalangan pemuda. Selain itu juga untuk meningkatkan kedisiplinan, kreatifitas, cinta lingkungan serta membangun jiwa korsa dan perahabatan diantara peserta,” kata Imam Hadi.
Imam Hadi menambahkan, setiap peserta melalui sejumlah pos. Di masing-masing pos, ada beberapa penugasan seperti baris berbaris, menyanyikan lagu-lagu perjuangan, penyeberangan dua tali, bola tali, penyeberangan basah, ketahanan fisik dan kekompakan regu. Juri berasal dari Kodim 0702, Polres Purbalingga, pecinta alam, Dinporapar, dan unsur pemuda dari Desa Siwarak serta Desa Kutabawa Kecamatan Karangreja. “kami menyediakan hadiah total Rp 9 juta,” tambah Imam Hadi.
Dari hasil penilaian juri, akhirnya ditetapkan para juara. Untuk juara I-III masing-masing regu PPI (Purna Paskibraka Indonesia) 2017, regu Sukhoi SMK Wira Yudha Nusantara, dan regu SMKN 3 Purbalingga II. Sedang juara Harapan I-III masing-masing regu SMAN Bobotsari, SMKN 3 Purbalingga I, dan regu Karang Taruna Bina Satria Muda Jetis.
Bupati Purbalingga H Tasdi, SH, MM mengapresiasi kegiatan petualangan pemuda yang digelar Dinporapar. “Peran pemuda sangat strategis. Pemuda menjadi harapan bangsa dan tulang punggung negara. Mereka akan menerima tongkat estafet kepemimpinan di masa mendatang. Oleh karenanya, para pemuda harus membekali diri dengan berbagai pengetahuan, ketrampilan, dan berbagai aktifitas yang positif.
“Sudah sepatutnya di era milenium ini, para pemuda tidak lagi berpangku tangan atau hanya menunggu uluran tangan dari pemerintah saja. Pemuda harus berdiri paling depan untuk bersama-sama aktifikut membangun Purbalingga, Jawa Tengah dan Indonesia,” pesan Tasdi. (PI-1)