PURBALINGGA – Plh Bupati Purbalingga H Sudono secara resmi menerima 296 mahasiswa kuliah kerja nyata (KKN) Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto untuk ditempatkan di Purbalingga. Ia mengajak agar mahasiswa KKN ini bisa melaksanakan tugas sebagaimana tema kali ini yaitu Peningkatan Pemberdayaan Ekonomi Kerakyatan Melalui Pemberdayaan UMKM dan Bumdes dalam Rangka Penanggulangan Kemiskinan.
“Silahkan nanti mahasiswa bisa bersinergi dengan masyarakat dan harus bisa meninggalkan yang bagus. Saya ingin melihat pembuktian penurunan stunting dan kemiskinan ekstrem,” kata Plh Bupati Purbalingga H Sudono saat Penerimaan Mahasiswa KKN Unsoed, Kamis (6/7/2023) di OR Graha Adiguna.
Plh Bupati berharap, mahasiswa turut intervensi dalam pencegahan stunting di desa yang mereka tempati. Salah satunya dengan sosialisasi pembuatan makanan bergizi dari bahan yang mudah dan murah.
Sedangkan dalam hal penanggulangan kemiskinan, mahasiswa bisa membantu peningkatan kualitas UMKM masyarakat. “Terkait pengentasan kemiskinan bisa dimulai dari UMKMnya, nanti silahkan mau seperti apa,” katanya.
Plh Bupati mengingatkan PR besar Kabupaten Purbalingga, diantaranya kasus stunting yang masih 13,28% dan kemiskinan yang tersisa 15,3%.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian, Pengembangan Daerah (Bappelitbangda) Kabupaten Purbalingga, Suroto mengungkapkan, mahasiswa KKN Unsoed Periode Juli 2023 ini ada sebanyak 296 mahasiswa. Mereka akan diterjunkan di 25 desa di 3 kecamatan, diantaranya 12 desa di Kecamatan Rembang, 11 desa di Kecamatan Karangmoncol dan 2 desa di Kecamatan Purbalingga.
“KKN ini diharapkan ada sinergitas kemanfaatan baik dari Unsoed, hingga pada saatnya mahasiswa lulus S1 memiliki wawasan yang baik terkait berbagai hal di lapangan. Kemudian kemanfaatan untuk Kabupaten Purbalingga bisa dicapai sesuai dengan tema,” katanya.
Rektor Unsoed yang diwakili Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Unsoed, Prof Elly Tugiyanti kepada para mahasiswa berpesan agar bisa memanfaatkan masa KKN selama 35 hari dengan baik.
“Tiga puluh lima hari itu waktu yang sangat cepat jadi monggo cari strategi jitu agar proses pendampingan itu meninggalkan manfaat yang berkelanjutan bagi masyarakat di tempat KKN. Jangan sampai hanya kerja keras tanpa ada bekas,” katanya.
Selain pendampingan UMKM, Ia menjelaskan ada beberapa hal yang akan dilaksanakan mahasiswa KKN Unsoed di lapangan. Untuk KKN BKKBN, dituntut untuk membantu penanganan stunting.
“Pada bidang Pemberdayaan Lingkungan dituntut membantu menularkan masyarakat dalam menginduksi limbah rumah tangga agar Pemda Purbalingga tidak pusing bagaimana menangani, maka dimulai dari rumah-rumah,” katanya.
Kegiatan selanjutnya yakni mengajak pemanfaatan lahan pekarangan untuk ditanami tanaman obat maupun sayur. Khusus mahasiswa Kesehatan Masyarakat bisa membantu cek kesehatan masyarakat. Pada bidang pendidikan, mahasiswa bisa memotivasi belajar anak. Sedangkan bidang pemerintahan, mahasiswa juga dituntut membantu pemerintah desa dalam memberikan layanan kepada masyarakat.(Gn/Prokompim)