PURBALINGGA – Plt Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi SE BEcon MM, Minggu (24/3) mengunjungi beberapa korban bencana alam di Kecamatan Pengadegan. Beberapa diantaranya ada yang mengalami rusak ringan dan satu rusak berat.
Mereka yang dikunjungi diantaranya yakni Turyati, Desa Tegalpingen RT 03 RW 03. Rumahnya terkena longsoran tebing di belakang rumahnya pada Sabtu (24/3) sore lalu setelah hujan deras. Sehingga menyebabkan dinding bagian belakang jebol. Nilai kerugian mencapai Rp 5 juta. Reruntuhan longsor saat ini sudah dibersihkan oleh gotong royong warga.
Plt Bupati Tiwi juga menemui korban akibat hujan deras dan angin. Mereka diantaranya adalah Samini dan Julimah warga Desa Karangjoho RT 05 RW 02. Atap rumah Julimah hancur setelah diterjang hujan deras dan angin, Sabtu lalu dengan nilai kerugian mencapai Rp 10 juta.
Kasus yang sama juga menimpa rumah milik Sanrusdi Desa Bedagas RT 05 RW 03. Rumah milik lansia sebatangkara ini roboh seketika setelah diterjang hujan deras dan angin baru-baru ini. Rumah mengalami rusak berat, mengingat material terbuat dari bahan non permanen/kayu. Atas gotong-royong para warga, Sanrusdi dibuatkan rumah tinggal sementara sebelum dilakukan pemugaran Rumah Tidak Layak Huni (RTLH).
Plt Bupati Tiwi menyampaikan turut prihatin atas bencana yang menimpa mereka. “Yang penting sekarang masih diberikan kesehatan dan keselamatan. Sebagai bentuk kepedulian kami ada sedikit bantuan. Semoga bisa meringankan beban dari beberapa hal yang terdampak dari rumah ini,” katanya sembari menyerahkan bantuan.
Selain bantuan keuangan dari Plt Bupati, mereka juga mendapatkan bantuan logistik diantaranya dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Purbalingga, Dinas Sosial Pengendalian Pendududuk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsosdalduk KBP3A), PMI Purbalingga, Baznas dan PD Owabong.
Pada kesempatan ini, kepada para korban Plt Bupati Tiwi juga berpesan untuk tetap waspada berbagai dampak yang bisa ditimbulkan dari curah hujan yang tinggi. Dari kewaspadaan itu sehingga dapat segera mengavakuasi diri ketika terjadi tanda-tanda bencana untuk mencegah adanya korban jiwa.(Gn/Humas)